Langsung ke konten utama

Postingan

Selamat Hari Blogger (di) Aceh

Sudah gede ya sekarang, sudah bisa baca dan nulis. Apalagi sudah tahu minum kopi buat kopdar.  Eh tulisan di atas itu apa ya? siapa yang udah gede, terus siapa yang udah bisa baca dan nulis. Ini judul sama isi kok beda ya. Benar kalimat pembuka memang ngasal, karena apa? ya karena menulis itu memang sering ngasal. Ngasal yang artinya bisa dipahami orang. Hari ini, 1 November bagi saya (kami di Aceh Blogger) mungkin sudah saatnya merefleksi diri untuk mengenang Hari Blogger (di) Aceh. Kalau kemarin itu ada Hari Blogger Nasional, 27 Oktober yang tercatat di Wikipedia.org, nah kalau Hari Blogger Aceh itu cuma tercatat di Acehpedia.org. Intinya dua-dua tercatat, penting mencatat ini karena setelah saya dan generasi ini bisa dibaca oleh generasi selanjutnya, bahwasanya kakek atau nenek buyut ku dulu adalah seorang blogger Aceh. Pendekar yang dulu bawa rencong, kini berganti dengan papantut untuk menyalurkan hobi menulis ngasal seperti di atas. Tidak ada mukaddimah panjang da...

Etika Memanfaatkan "Syariat" Pelaris Trafik

Semenjak pagi jam 8 tadi saya memainkan papantut (keyboard) ini, "Aceh" itulah kata yang sering saya lakukan saat berselancar di dunia yang tidak ada wujud nyata ini. Ces, satu berita dengan judul sangat panjang pun saya dapat, sepertinya ini krusial namun saya belum sempat baca dan fokus lagi, lalu lanjutkan lagi pada pelajaran hari ini tentang bocoran persaingan telekomunikasi di Indonesia. Siang masih berlanjut, karena hari jum'at tentu agak berkurang aktivitas untuk mengakses internet ini. Dan sekarang adalah waktunya saat saya menulis ini, perihal berita di atas masih saja terbuka di laman peramban. Baca sekilas, ternyata menarik dan isunya pun lagi-lagi sangat sakral dengan kondisi Aceh saat ini. Dari sekilas pun lalu terfokus sudah. Kondisi apa itu? ya kondisi dunia online plus ramuan media yang kian hari bukan kian santun nan bijak tapi menjurus pada agen pencuri trafik dengan label 'syariat'.

Review: 'Innocence of Muslims', Cobaan Dalam Menyikapi Fitnah Dunia

KANAL di YouTube kembali gegar, pihak terkait di Indonesia pun cukup cekatan. Tidak bertele-tele judul 'Innocence of Muslims' di YouTube pun telah dihilangkan oleh pihak admin menyambut protes dari berbagai negara termasuk Indonesia yang telah menginstruksikan untuk 180 ISP menutupkan akses ke video tersebut. "This video is not available in your country," begitulah tulis YouTube di alamat video tersebut. Semenjak film yang berdurasi kurang lebih 14 menit itu memang telah melukai hati umat Islam di dunia, selain pelecehan, berbagai sangkalan kotor dialamatkan untuk muslim dunia.

Aceh dan Indonesia Merdeka di Bulan Yang Sama

Cuma beda dua hari kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Aceh (Merdeka), kalau Indonesia jatuh 17 Agustus, sedangkan bagi Aceh tepat hari ini tanggal 15 Agustus. Jika tidak percaya sila lihat Wikipedia tertanggal 15 Agustus , tertulis disana 2005 - Konflik GAM-RI berakhir dengan penandatanganan nota kesepahaman di Helsinki, Finlandia. Ya, itulah waktunya (Merdeka) di Aceh yang bisa diambil kesimpulan selisih dua hari dari merdeka yang sebenarnya NKRI. Kalau saja hikmah kemerdekaan ini tidak ada aral yang melintang, dengan banyak jiwa-jiwa yang terbang, sudah pasti  tam tum pam pum  yang sangat mungkin masih tetap dilanjutkan.

Review: Hebohnya Atjeh Investment Consultancy Private Limited

Tepat di hari pelantikan Aceh-1 dan Aceh-2 tanggal 25 Juni lalu, di pagi menjelang siang hari saya seperti biasa mengubek-ngubek berita online dan seputar jejaring sosial.  Tak lain hanya mencari sesuatu yang baru pastinya, tidak saja berita lokal atau nasional tapi juga berita di belahan dunia lain. Toh dengan mesin pencari bisa banyak hal di dunia lain yang bisa kita tahu lewat sekali atau dua kali klik. Sementara itu, di linimasa saya pun gemuruh pelantikan orang Aceh-1 sangat deras bukan deras riuhnya suasana di gedung suara rakyat a.k.a DPR Aceh melainkan warga yang mengucapkan selamat dan komentar sana sini, yah ibarat nonton sepak bola begitulah suasana di linimasa. Nah, karena ceritanya lagi berjelajah (browsing) topik kali ini jatuh ke prospek tambang alias pertambangan di Aceh. Topik ini terbilang tidak hangat di media lokal di Aceh, keseringan baru hangat saat terjadi pembebasan tanah, sengketa, urusan izin, bahkan sampai pada masalah kerusakan lingkungan disanal...

Review: Hikayat Prang Kumpeni

Istilah "sosiologi sastra" dalam ilmu sastra dimaksudkan untuk menyebut para kritikus dan ahli sejarah sastra yang terutama memperhatikan hubungan antara pengarang dengan kelas sosialnya, status sosial dan ideologinya, kondisi ekonomi dalam profesinya, dan model pembaca yang ditujunya. Mereka memandang bahwa karya sastra (baik aspek isi maupun bentuknya) secara mudah terkondisi oleh lingkungan dan kekuatan sosial suatu periode tertentu (Abrams, 1981:178). Sosiologi sastra merupakan pendekatan yang bertitik tolak dengan orientasi kepada pengarang. Sosiologi sastra merupakan bagian mutlak dari kritik sastra, ia mengkhususkan diri dalam menelaah sastra dengan memperhatikan segi-segi sosial kemasyarakatan (Semi,1984 : 52). Karya sastra merupakan refleksi zaman yang mewakili pandangan dunia pengarang, tidak sebagai individu melainkan anggota masyarakat atau kelompok sosial tertentu. Pandangan dunia pengarang merupakan interaksi dari pandangan pengarang dengan kelompok sosia...

Review: Berita Hantu Tanpa Analisa?

Aceh Utara - Heboh, sejumlah kalangan masyarakat di gampong Alue leuhop,Cot Girek, Aceh Utara tengah ramai membicarakan perihal foto penampakan makhluk halus menyeramkan memakai jubah putih, berambut panjang terurai mirip hantu kuntilanak dan hantu pocong yang terekam oleh kamera handphone milik salah seorang warga setempat. Hal tersebut di benarkan oleh salah seorang warga setempat, Januar dan ilyas sambil menunjukkan foto penampakan itu kepada The Globe Journal. Terlihat jelas di ponsel milik kedua warga itu sosok makhluk berjubah putih,berambut panjang dan di sisinya nampak kepala hantu mirip pocong. Begitulah petikan dari kalimat berita yang dimuat TGJ , Rabu, 20 Juni 2012 14:48 WIB yang ditulis oleh Syamsul Arifin. Benarkah gambar atau sumber ilustrasi/foto yang dimaksud dalam tulisan tersebut foto asli? suntingan atau olahan. Walaupun konon dalam berita tersebut ditulis deskripsi "Foto penampakan makhluk aneh di kamera warga. Foto: repro".