Langsung ke konten utama

Postingan

Ramah Tamah "Sahabat Tersenyum" Prodi Perbankan Syariah IAI Almuslim Aceh

PROGRAM Studi Perbankan Syariah (PS) Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh Paya Lipah menggelar acara silaturahmi bersama civitas akademika yang berlangsung santai dan meriah di De Kontana Cot Gapu, Bireuen, Sabtu (30/12/2017). Kegiatan yang dikemas dalam bentuk gathering “Turn Back Sahabat Tersenyum” ini dihadiri oleh sejumlah alumni, mahasiswa, dosen serta beberapa investor bursa yang selama ini aktif di Galeri Investasi IAI Almuslim serta sejumlah kegiatan Prodi Perbankan Syariah. Panitia Pelaksana Furqan mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan akhir pekan ini untuk menguatkan ikatan persaudaraan sesama alumni dan mahasiswa serta dosen.

Top Kuliner di Aceh: Sate Matang

Selain terkenal dengan mi, kuliner lainnya yang patut dicoba saat ke Aceh adalah Sate Matang . Sate yang berasal dari Kota Matangglumpangdua , Kabupaten Bireuen ini cukup terjangkau untuk semua kalangan, yakni Rp.3000 per tusuk yang disajikan lengkap dengan bumbu kacang yang ditaburi bawang goreng dan daun bawang dengan sepiring nasi putih, kuah soto yang diberi sedikit potongan lemak sapi atau kambing tanpa santan. Nama Sate Matang sudah bergema di setiap kota di seluruh Aceh, Medan bahkan Jakarta. Di mana ada masyarakat Aceh bermukim di kota-kota besar di Indonesia, pasti ada gerobak yang bertuliskan Sate Matang. Suara bantingan botol kecap telah hal unik yang biasanya akan kita temukan saat memesan Sate Matang.

Top Kuliner di Aceh: Sie Reuboh

Aceh kaya akan kuliner dan salah satunya adalah sie reuboh yang merupakan salah satu sajian khas dari Aceh Besar. Kuliner ini dibuat dari rebusan daging sapi dengan bumbu bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabe merah serta merika. Dalam proses memasaknya ditambahkan cuka secara bertahap hingga meresap kedalam daging, penambahan cuka dimaksud untuk membuat daging dapat bertahan lebih lama serta empuk.

Din Minimi, dari Gunung hingga Trending Topic

Bang Yos dengan SSI dan Bang Din Minimi dengan AK-47 lengkap dengan tanda pengenal. (Harian Singgalang) ANDA tahu Rambo? Ya, film yang mungkin sudah sangat lazim di putar berkali-kali tersebut di TV memang sekarang sudah mulai langka ditayangkan lagi. Saat ini di Aceh sedang hebohnya dengan rambo juga, tapi bukan film melainkan sesosok lelaki paruh yang baya disebut-sebut dengan julukan Din Minimi . Nama belakang tersebut bukan berarti anak muda ini selalu memangku senjata minimi seperti rambo, tapi terkadang sering berpose dengan AK-47 di TV-TV, media lokal bahkan media interlokal.

Wisata Greenland Aceh Besar

Wisata Greenland Aceh Besar yang merupakan salah satu spot destinasi yang ada di Aceh menjadi pilihan untuk kegiatan Aceh Blogger Gathering 2015. Acara yang berlangsung 5-6 Desember ini menjadi ajang silaturrahmi, selain blogger juga melibatkan sejumlah komunitas media sosial, video dan fotografi.

Anak Gaul yang Suka Coret-coret Alam itu Bernama Mahasiswa

Beberapa spot menarik dan terlebih baru, sudah menjadi rahasia umum di Banda Aceh dan Aceh Besar akan bernilai wisata karena tersebarnya foto-foto nan cantik, wabil khusus itu berhubungan dengan alam. Ya, alam bebas, alam liar dan alam pertualangan tentu akan menjadi alasan orang-orang yang relatif berusia tanggung hingga usia yang tidak tanggung lagi untuk berkunjung. "Jangan dipublish lah foto-foto keren gitu, itu kan nantinya akan semak dan menjadi tempat sampah," komentar mereka-mereka yang biasanya menikmati foto-foto di Instagram atau Facebook. Tidak hanya sebatas itu, komentar lainnya juga tentu banyak menciutkan naluri oleh sebagian netizen di Aceh menganggap keindahan alam yang diekspos begitu wah dan rame pada ujung-ujung akan menuai kontroversi, baik masyarakat setempat, hingga dengan keberadaan anak-anak gaul yang tak peduli lingkungan.

Nyabu jadi Abu, Ngopi bisa Happy

Program rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkoba sudah digulirkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan sejumlah kementerian yang dilaksanakan pada 2015. Program dari BNN tentu punya maksud untuk membantu sesama umat manusia di Indonesia, yang pastinya bertujuan menekan kasus penyalahgunaan narkoba. Sekilas, keseriusan BNN dan sejumlah elemen dalam penanganan masalah narkoba bisa kita acungi jempol, karena selain melakukan upaya pencegahan dan rehabilitasi juga yang tak kalah menarik, yakni upaya pemutusan rantai peredaran gelap narkoba yang ada diseluruh pelosok Indonesia, dan lebih tepatnya pelosok kampung-kampung atau daerah terpencil yang sarat dengan anak-anak muda.