Langsung ke konten utama

Postingan

Din Minimi, dari Gunung hingga Trending Topic

Bang Yos dengan SSI dan Bang Din Minimi dengan AK-47 lengkap dengan tanda pengenal. (Harian Singgalang) ANDA tahu Rambo? Ya, film yang mungkin sudah sangat lazim di putar berkali-kali tersebut di TV memang sekarang sudah mulai langka ditayangkan lagi. Saat ini di Aceh sedang hebohnya dengan rambo juga, tapi bukan film melainkan sesosok lelaki paruh yang baya disebut-sebut dengan julukan Din Minimi . Nama belakang tersebut bukan berarti anak muda ini selalu memangku senjata minimi seperti rambo, tapi terkadang sering berpose dengan AK-47 di TV-TV, media lokal bahkan media interlokal.

Wisata Greenland Aceh Besar

Wisata Greenland Aceh Besar yang merupakan salah satu spot destinasi yang ada di Aceh menjadi pilihan untuk kegiatan Aceh Blogger Gathering 2015. Acara yang berlangsung 5-6 Desember ini menjadi ajang silaturrahmi, selain blogger juga melibatkan sejumlah komunitas media sosial, video dan fotografi.

Anak Gaul yang Suka Coret-coret Alam itu Bernama Mahasiswa

Beberapa spot menarik dan terlebih baru, sudah menjadi rahasia umum di Banda Aceh dan Aceh Besar akan bernilai wisata karena tersebarnya foto-foto nan cantik, wabil khusus itu berhubungan dengan alam. Ya, alam bebas, alam liar dan alam pertualangan tentu akan menjadi alasan orang-orang yang relatif berusia tanggung hingga usia yang tidak tanggung lagi untuk berkunjung. "Jangan dipublish lah foto-foto keren gitu, itu kan nantinya akan semak dan menjadi tempat sampah," komentar mereka-mereka yang biasanya menikmati foto-foto di Instagram atau Facebook. Tidak hanya sebatas itu, komentar lainnya juga tentu banyak menciutkan naluri oleh sebagian netizen di Aceh menganggap keindahan alam yang diekspos begitu wah dan rame pada ujung-ujung akan menuai kontroversi, baik masyarakat setempat, hingga dengan keberadaan anak-anak gaul yang tak peduli lingkungan.

Nyabu jadi Abu, Ngopi bisa Happy

Program rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkoba sudah digulirkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan sejumlah kementerian yang dilaksanakan pada 2015. Program dari BNN tentu punya maksud untuk membantu sesama umat manusia di Indonesia, yang pastinya bertujuan menekan kasus penyalahgunaan narkoba. Sekilas, keseriusan BNN dan sejumlah elemen dalam penanganan masalah narkoba bisa kita acungi jempol, karena selain melakukan upaya pencegahan dan rehabilitasi juga yang tak kalah menarik, yakni upaya pemutusan rantai peredaran gelap narkoba yang ada diseluruh pelosok Indonesia, dan lebih tepatnya pelosok kampung-kampung atau daerah terpencil yang sarat dengan anak-anak muda.

Inilah Media Daring Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin

Antara seorang pemimpin dan rakyat pasti membutuhkan sebuah media komunikasi, mungkin dari jaman analog ke digital salah satunya yang paling tenar adalah fasilitas SMS lewat telepon gengam atau gadget . Kini perkembangan jaman terus berubah dan berlomba, SMS pelan-pelan sudah mulai ditinggalkan, masih lewat perangkat gadget , kehadiran akun daring (online) juga semakin mempermudah komunikasi. Banda Aceh yang dulu terkenal dengan kampanye digital lewat "Cyber City" kini perlahan-lahan telah bermigrasi menjadi "Smart City". Smart City yang dipahami disini adalah kota pintar dengan komando langsung dari sang Wali Kotanya, Illiza Sa'aduddin Djamal.

Siapa Pemain Besar Dibalik Sindikat Ganja Aceh?

"Indonesia masuk kedalam urutan enam, dalam daftar negara produsen ganja terbesar di dunia. Ada sekitar 56,4 ton ganja yang berhasil disita di Indonesia selama 2014, sedangkan ganja yang lolos entah berapa banyak. Sebagian besar ganja di Indonesia berasal dari Aceh. Dari bumi Serambi Mekkah, ganja menyebar ke berbagai provinsi termasuk Jakarta." Itulah sepenggal kalimat dari pembuka salah satu acara bertajuk "Target Operasi" di Metro TV, Senin (9/2/2015) yang mengangkat soal perburuan sindikat ganja Aceh.

Sabu-Sabu, PR Besar Warga Kota Madani

"Polresta Banda Aceh akhirnya menangkap pelaku penyelundup dan penyalahgunaan narkotika jenis sabu. Masing-masing berinisial KD (19), asal Banda Aceh dan TW (19) asal Sumatera Utara. Selain sebagai pengguna, keduanya juga diduga sebagai pengedar barang haram tersebut, hingga ke Lembaga Pemasyarakatan." Begitulah salah satu kutipan dari lead berita yang dilansir Kompas, Rabu (17/9/2014) dengan judul Polresta Banda Aceh Ungkap Pengedar Sabu di Lapas. Tidak hanya itu, dalam kurun waktu sepekan berita barang haram di kota Banda Aceh ini menjadi isu yang tak bisa dielakkan lagi ditengah-tengah hiruk pikuk perkembangan kota Madani dan Aceh pada umumnya.