Langsung ke konten utama

Postingan

Review: Hebohnya Atjeh Investment Consultancy Private Limited

Tepat di hari pelantikan Aceh-1 dan Aceh-2 tanggal 25 Juni lalu, di pagi menjelang siang hari saya seperti biasa mengubek-ngubek berita online dan seputar jejaring sosial.  Tak lain hanya mencari sesuatu yang baru pastinya, tidak saja berita lokal atau nasional tapi juga berita di belahan dunia lain. Toh dengan mesin pencari bisa banyak hal di dunia lain yang bisa kita tahu lewat sekali atau dua kali klik. Sementara itu, di linimasa saya pun gemuruh pelantikan orang Aceh-1 sangat deras bukan deras riuhnya suasana di gedung suara rakyat a.k.a DPR Aceh melainkan warga yang mengucapkan selamat dan komentar sana sini, yah ibarat nonton sepak bola begitulah suasana di linimasa. Nah, karena ceritanya lagi berjelajah (browsing) topik kali ini jatuh ke prospek tambang alias pertambangan di Aceh. Topik ini terbilang tidak hangat di media lokal di Aceh, keseringan baru hangat saat terjadi pembebasan tanah, sengketa, urusan izin, bahkan sampai pada masalah kerusakan lingkungan disanal...

Review: Hikayat Prang Kumpeni

Istilah "sosiologi sastra" dalam ilmu sastra dimaksudkan untuk menyebut para kritikus dan ahli sejarah sastra yang terutama memperhatikan hubungan antara pengarang dengan kelas sosialnya, status sosial dan ideologinya, kondisi ekonomi dalam profesinya, dan model pembaca yang ditujunya. Mereka memandang bahwa karya sastra (baik aspek isi maupun bentuknya) secara mudah terkondisi oleh lingkungan dan kekuatan sosial suatu periode tertentu (Abrams, 1981:178). Sosiologi sastra merupakan pendekatan yang bertitik tolak dengan orientasi kepada pengarang. Sosiologi sastra merupakan bagian mutlak dari kritik sastra, ia mengkhususkan diri dalam menelaah sastra dengan memperhatikan segi-segi sosial kemasyarakatan (Semi,1984 : 52). Karya sastra merupakan refleksi zaman yang mewakili pandangan dunia pengarang, tidak sebagai individu melainkan anggota masyarakat atau kelompok sosial tertentu. Pandangan dunia pengarang merupakan interaksi dari pandangan pengarang dengan kelompok sosia...

Review: Berita Hantu Tanpa Analisa?

Aceh Utara - Heboh, sejumlah kalangan masyarakat di gampong Alue leuhop,Cot Girek, Aceh Utara tengah ramai membicarakan perihal foto penampakan makhluk halus menyeramkan memakai jubah putih, berambut panjang terurai mirip hantu kuntilanak dan hantu pocong yang terekam oleh kamera handphone milik salah seorang warga setempat. Hal tersebut di benarkan oleh salah seorang warga setempat, Januar dan ilyas sambil menunjukkan foto penampakan itu kepada The Globe Journal. Terlihat jelas di ponsel milik kedua warga itu sosok makhluk berjubah putih,berambut panjang dan di sisinya nampak kepala hantu mirip pocong. Begitulah petikan dari kalimat berita yang dimuat TGJ , Rabu, 20 Juni 2012 14:48 WIB yang ditulis oleh Syamsul Arifin. Benarkah gambar atau sumber ilustrasi/foto yang dimaksud dalam tulisan tersebut foto asli? suntingan atau olahan. Walaupun konon dalam berita tersebut ditulis deskripsi "Foto penampakan makhluk aneh di kamera warga. Foto: repro".

Anniversary of The Elephant Day

Dari kecil saat memori di otak mulai merekam sisi kehidupan, kita mulai mengenal benda-benda asing. Termasuk gajah salah satunya. Kalau ditanya apa itu gajah, rata-rata kita akan ingat dengan binatang besar, punya belalai, gading yang kokoh, dan kekuatan yang luar biasa. Pasti itu belum lengkap, gajah memang memiliki ciri yang lebih khusus lagi tergantung daerah dan tempat dimana dia dibesarkan oleh alam. Gajah Sumatera misalnya atau yang dikenal dengan Elephas maximus sumatrensis, seperti dikutip dari WWF Indonesia , gajah Sumatera yang jantan memiliki ciri fisik yang relatif lebih pendek jika dibandingkan sub-species gajah lainnya, sedangkan gajah betina memiliki gading yang sangat pendek dan tersembunyi di balik bibir atas. Ketahanan hidup gajah cenderung berbeda-beda. Gajah-gajah yang dipelihara dengan baik mampu bertahan hidup hingga 70 tahun, sedangkan di alam bebas dengan kondisi ancaman yang tinggi – usianya bisa lebih singkat. Tinggi gajah jantan Sumatra dewasa ...

Review: Film "Isa Almasih" Tersedia Dalam 1,135 Bahasa di Dunia

Kehebohan melanda linimasa sekitar pukul 21.30 WIB tadi, berhubung salah satu channel TV berbayar Indonesia menayangkan film Isa Almasih dalam Bahasa Aceh. Jadi kenapa pada gabuk (sibuk) ya?  Mau tidak mau di TL memang sering mengidap kehebohan warga, konon film-film Jesus itu padahal bisa ditemui banyak di channel, seperti YouTube dan lainnya, tapi jarang ada yang sibuk sama film tersebut. @zaldonk: film kenaikan isa almasih  dubling bhs aceh di channel 70 life.kenapa harus edisi aceh yach..mhn pemprov hrs tanya ke indovision @onikaka: RT @aan_risdi: Astaqfirullah di putar fiLm yesus d Life TV chaneL 70 pake bhsa aceh *aceh kota serambi mekkah* @iloveaceh @KaskusRegAceh  @balotelati: Pajan phon awak bani israel kajeut bahasa aceh? Pat di meurunoe?@deefauzanidar @iloveaceh  @risdiirawan: Skrg Di channel 70-indovision "life channel", ada film isa almasih berbahasa aceh, maksudnya apa ya?  @deefauzanidar: @iloveaceh utk yg langganan Indovision, skrg ...

Review: DM Phising Kembali Serang Pengguna Twitter, Ada Solusi?

Sadar atau tidak kemampuan sistem dalam membentengi diri tidak pernah ada yang penuh 100 persen, begitu juga dengan apa yang terjadi dengan 'si kicau' Twitter beberapa hari ini yang kerap penggunanya dipenuhi oleh Direct Message (DM) berisi link yang tidak jelas. Lalu adakah solusinya dan kenapa bisa menyerang kita (pengguna, -red)? Hal yang menjengkelkan itu adalah saat kita menerima kotak masuk alias DM di Twitter berisi link yang tidak jelas, konon bagi pengguna yang baru dan tidak berhati-hati akan terkecoh untuk mengklik link tersebut. Padahal jika kita mau bersabar, dan bertanya pada teman di linimasa tentu akan ada jawaban yang kita dapat. Setidaknya jangan malas untuk bertanya jika tidak tahu, lebih utama gunakanlah mesin pencari untuk mencari tahu. (Konon lagi sangking mudahnya Twitter, semua-semua tanya di Twitter) Nah, lalu apa yang terjadi dengan DM selama ini di Twitter? kronologinya itu sederhana ketika Anda berteman dengan si B dan saling follow back, mak...

Sejarah: Kerajaan Poli Cikal Bakal Daerah Pidie

Ketika Meureudu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kerajaan Poli (Pedir) sebagai cikal bakal daerah Pidie. Keberadaan dan sejarah kerajaan-kerajaan tersebut masih perlu ditelusuri lagi. Catatan-catatan sejarah yang ada sekarang, hanya sedikit yang menjelaskan tentang hal itu. Meski demikian, kedatangan Sultan Iskandar Muda ke Negeri Meureudu sebelum menyerang Pahang di Semenanjung Malaya bisa membuka sedikit tabir informasi tersebut. Informasi tentang kerajaan-kerajaan di Pidie dan Pidie Jaya sekarang lebih banyak didominasi oleh sejarah daerah tersebut setelah berada di bawah kekuasaan Kerajaan Aceh Darussalam. Malah Negeri Meureudu dalam Kerajaan Aceh Darussalam memiliki peranan penting sebagai lumbung pangan. Informasi-informasi tentang keberadaan Negeri Meureudu sebelum Kerajaan Aceh Darussalam masih perlu penelitian lebih lanjut. Untuk membuka tabir informasi ke arah sana, keterangan dari sejarawan H M Zainuddin bisa menjadi informasi awal. H M Zainuddin dalam makal...