Langsung ke konten utama

Penampakan Mahkluk Gaib di Sungai Sarah Leupung Hoax?

Foto ini sangat familiar, karena jadi cover film Pocong 2 di Indonesia.
Mungkin ini tulisan kedua saya tentang review foto hantu, sebelumnya juga sempat saya tulis soal berita hantu dari Cot Girek, Aceh Utara mengklarifikasi salah satu media lokal di Aceh (baca Berita Hantu Tanpa Analisa?).

Tapi sayangnya, pada tulisan pertama setahun silam foto yang dikirim wartawan tersebut (repro) telah ditarik/hilang dari basisdata media daring sehingga tidak ada lagi pembanding. Karena semua foto yang saya kutip langsung menjurus pada sumber asli.

Baiklah, sebelum membahas lebih lanjut mohon perhatikan foto di atas dengan teliti (cover film Pocong 2). Jika sudah, mari kita lihat cuplikan berita berikut yang diterbitkan oleh Aceh Video, Minggu (22/6/2014).



Berikut beberapa bagian dari cuplikan video yang berhasil di-capture, sehingga memberikan foto yang jelas siapa sebenarnya yang paling ganteng di foto tersebut:


Ikatan tali pocong.
Muka pocong yang agak seram, mungkin (bisa jadi) ganteng. 
Satu pocong lokal (Indonesia) dan satu lagi moster dari film horor luar negeri, kompak mereka.
Korban Aplikasi

Ada begitu banyak aplikasi sekarang untuk menakut-nakutkan orang lewat gadget atau smartphone, salah satunya aplikasi sejenis Ghost Camera edisi I atau jilid II (macam kabinet saja).

"...aplikasi ghost camera di blackberry ini, mereka menceritakan bahwa ketika kita mengambil foto / gambar, maka secara otomatis akan muncul sosok pocong atau bayangan manusia menyerupai hantu. Tentunya teman anda yang tidak mengetahui bahwa hantu tersebut merupakan hasil editan ciptaan dari si pembuat aplikasi, akan merasa takut dan heboh ketika melihat hasil fotonya ada penampakan hantu," tulis si Zackey.

Edisi pocong dan kunti kompak. (Bisa jadi ada Hak Cipta)
Hal yang sama juga disebutkan oleh Kaka, bahwa untuk mendapatkan foto yang menakutkan ini tidak perlu disunting (edit) lagi.

"Aplikasi Ghost Camera bisa diinstall di Blackberry anda, hasil fotonya langsung akan ada 'penampakan' tanpa harus mengedit terlebih dahulu," tulisnya.

Karena aplikasi ini buatan anak negeri, jadi foto-foto horor juga bisa ditambahkan (versi ke-Indonesia-an). Siapa tahu, yang di Aceh ingin mengembangkan startup ini juga bisa menambahkan dengan penampakan geuenteut, sanee, ma'op, jen jok, atau sejenisnya lewat kreativitas masing-masing.

Pertanyaan kenapa di foto itu ada penampakan mahkluk gaib di sungai Sarah, Leupung, Aceh Besar seperti yang diutarakan oleh bang Sawirman. Kemungkinan besar yang bisa dijawab, bang Sawirman harus segera cek kembali smartphone-nya untuk menghindari munculnya berita yang bisa menjurus hoax lebih dalam kedepan atau bisa-bisa harus ada tim investigasi turun ke Leupung (kita tahu objek wisata Leupung saat ini merosot jauh, sampai-sampai lahir tagar #SaveLhoong).

Siapa sih yang iseng-iseng ngerjain hape-nya bang Sawirman, dan tega gitu install aplikasi hingga masuk berita.

Tanpa harus berpanjang lebar dan detail soal teknis peninjauan foto di atas, maka dapat disimpulkan lewat satu pertanyaan, kenapa pocong seluruh Indonesia mirip semua postur berdirinya sama dan ingin narsis di depan kamera? Apakah ini efek munculnya istilah selfie atau emang pocong juga ingin masuk tivi hingga tenar bisa nampil di bioskop.

Sudah, jangan dijawab terlalu serius. Senyum sekali :)

Komentar

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Persiapkan Inovasi berbasis Teknologi Digital

MUSEUM Tsunami Aceh terus lakukan inovasi untuk menjadi destinasi edukasi kebencanaan yang lebih modern dan menarik. Dengan mengusung konsep digitalisasi, museum akan memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan imersif bagi para pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa empat ruang utama di museum akan ditata ulang secara signifikan. Ruang-ruang tersebut meliputi lorong tsunami, memorium hall, lobi lantai dua, dan ruang pameran tetap. "Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menyentuh bagi pengunjung. Lorong tsunami akan dilengkapi dengan visual 3D pada lantai dan dinding, menciptakan sensasi seolah berada di tengah gelombang tsunami," ujar Almuniza, Rabu, 17 September 2025. Sementara itu, memorium hall yang ikonik akan diperbaharui dengan serangkaian LED berbentuk persegi panjang, menggantikan layar yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menampilkan konten-konten sejarah dan edukasi secara lebih d...

1,8 Juta Penderita Kanker Mati Akibat Merokok

Kebiasaan merokok adalah salah satu faktor utama penyebab kanker paru. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), 40 persen dari 12 juta orang di dunia didiagnosa terserang kanker setiap tahun. WHO memperkirakan, 84 juta orang meninggal akibat kanker dalam rentang 2005-2015. Ada 1,8 juta angka kematian aki­bat kanker yang disebabkan kebiasaan merokok. Sebesar 60 persen dari keseluruhan angka kematian akibat kebiasaan me­rokok dijumpai di negara-negara berkembang dan terbelakang. Bagaimana rokok dapat me­nimbulkan kanker? Kebiasaan merokok bisa memicu kanker paru, kanker paru, tenggorokan, rongga mulut dan pharynx.

Top Ten Facebook Alternatives That Keep Up Your Privacy

With the rise to top spot in social networking world, Facebook's taking advantage of its monopoly. The social networking ace is eager on controlling online identity of its members and reconfiguring the world’s privacy norms. Lately Facebook has been accused of taking advantage of users privacy. In such a situation you must be looking for Facebook Alternatives. If you are looking for alternatives, you have many but those that upkeep your privacy and offer similar features and apps as Facebook are numbered. We made an effort to queue up the 10 Facebook alternatives that doesn't compromise your privacy. 1. Friendster It is already quite popular in Asia but has also grown in popularity in the United States. The network offers quite a few features to customize your profile, offering quite a few features to customize. This is the ultimate point of a social network through. You can stay updated on people's shared information  Friendster’s privacy is stricter than what we find w...