Langsung ke konten utama

Pulau Aneh di Kecamatan Pulau Banyak, Singkil

[SAFNIL,+SE.jpg] 

Suatu keanehan telah terjadi di Perairan Pulau Taelana Kecamatan Pulau Banyak, lokasi ini adalah tempat para nelayan mencari ikan dan udang namun pada tanggal 13 April 2010 seorang nelayan warga Desa Haloban mencoba melaut di lokasi ini, yang dikehendaki adalah ikan dan udang dapat ditemukan tetapi keadaan berobah sang nelayan hanya menemukan suatu keanehan, disini nelayan tersebut menemukan sebuah gundukan tanah didalam laut dengan puncaknya seperti kuali dan pada puncaknya ini ditemukan lumpur, adajuga sejenis benda padat berwarna hitam dan bila dibakar maka benda padat tersebut akan terbakar dan menimbulkan aroma (dlm gambar terlihat benda hitam tsb sedang dibakar), selain itu juga ada beberapa jenis batu salah satu diantaranya batu dengan benjolan benjolan berwarna kuning keemasan dan bila kena sinar akan memantulkan cahaya sebagaimana terlihat pada gambar ini. 
http://1.bp.blogspot.com/_65lsmsN979Y/S8cjifYyXgI/AAAAAAAAALE/YwPzfF3T3hw/s1600/BATU+TERBAKAR+copy.jpg

http://1.bp.blogspot.com/_65lsmsN979Y/S8cjPITrpvI/AAAAAAAAAK8/maWM6Ha6ql0/s1600/BATU+EMAS+copy.jpg
Pada tanggal 16 April 2010 Camat Pulau Banyak Safnil, SE dan Kepala Dinas Kelautan & Perikanan diruang kerja bapak Bupati A.Singkil didampingi Kepala Desa/Kampong Haloban dan Erdian Jurnalis Metro TV menyerahkan beberapa sampel yang ditemukan di dalam laut perairan Pulau Taelana Kecamatan Pulau Banyak, sampel tersebut antara lain :1. Lumpur, 2. Benda Padat berwarna hitam, 3. Batu berwarna putih dan 4. pecahan berbentuk batu yag berbintik bintik keemasan.

Kejadian aneh di Pulau Banyak ini telah membuat berita yang menghebohkan di mass media sehubungan adanya berita simpang siur sampai ada yang memberitakan bahwa warga masyarakat resah dan akan mengungsi, kami Camat Pulau Banyak membantah bahwa masyarakat Pulau Banyak tidak ada yang resah dan tidak ada yang mengungsi. Tentang respon Pemda Aceh Singkil dalam hal ini bapak Bupati Aceh Singkil H.Makmursyah Putra, SH,MM sangat respon, begitu sampel kami serahkan bapak Bupati langsung menindak lanjuti dengan membuat surat ke Gubernur dan sekaligus mengirimkan sampel temuan tersebut yang dibawa langsung ke Banda Aceh oleh bapak Sekda Aceh Singkil. Sebagai perpanjangan tangan Bupati Aceh Singkil kami camat Pulau Banyak begitu menerima laporan dari Kepala Desa Haloban pada tanggal 14 April 2010 melalui telpon langsung bergerak ke lokasi bersama sama dengan beberapa warga masyarakat Haloban, Kepala Kampong Haloban, Kepala Kampong Asan Tola , Ketua YPB dengan dukungan 2 unit armada speed bot dari Yayasan Pulau Banyak melakukan penyelaman di lokasi untuk melihat keadaan didalam laut.
 
sumber : Safnil,SE Camat Pulau Banyak - http://kecamatanpulaubanyak.blogspot.com/

Postingan populer dari blog ini

57% Use Social Network Sites

The power of online social networking was demonstrated by the tens of thousands who gathered in Shanghai at the weekend to pay their respects to the people who died in last Monday's blaze. The event at Jiaozhou Road was launched on microblogs and information spread rapidly on the Internet , especially on social networking sites such as Kaixin001.com. According to a survey by Shanghai Daily and Touchmedia, of 110,000 people traveling in taxis in Shanghai, Beijing, Guangzhou and Shenzhen , 57 percent of interviewees use social networking sites or microblogs for more than half an hour a day, and 18 percent for more than three hours. Microblogging is the most popular form. Almost 60 percent of the interviewees said they publish information on microblogs, communicating with friends, following celebrities, expressing their opinions, sharing jokes and conducting online marketing, said the survey.

Upcoming Facebook Redesign Surface

Macam-macam Penyakit Dunia yang Dikenal oleh Masyarakat Aceh

Penyakit donya (dunia) dalam pengetahuan orang Melayu seperti di Aceh adalah penyakit yang disebabkan oleh hal-hal supranatural atau adikodrati, atau tersebab manusia yang bersekutu dengan jin, setan, atau makhuk halus yang jahat. Aceh adalah salah satu suku terbesar di Propinsi Aceh. Kebesaran suku Aceh tidak hanya tampak dari kesenian dan kepahlawanan masyarakatnya, tetapi juga pengetahuan mereka terhadap penyakit dan penyembuhannya. Bagi mereka, sakit adalah hal serius yang harus disikapi. Karena itu, mereka mengabadikannya dalam sebuah pengetahuan tentang klasifikasi penyakit dan penyembuhannya (Meuraxa, Dado 1956; Rusdi Sufi dkk, 2006; Rusdi Sufi dkk, 2004).