Perusahaan jejaring sosial yang awalnya hanya untuk melayani mahasiswa kampus Havard AS, itu telah menjadi perusahaan web terbesar ketiga di dunia, demikian The Atlantic edisi Februari 2010. Mengutip laporan TechCrunch, The Atlantic menyebutkan perkembangan Facebook mencapai tingkat yang mencengangkan.
Facebook diprediksi bakal menyalip Yahoo tahun depan, dalam hal "pengunjung unik" bulanan. (unique visitors). Itu akan menempatkan situs tersebut di antara Google dan Microsoft. Lebih dari itu, model iklan Facebook yang terus berkembang dan perannya sebagai platform distribusi berita (news-sharing), sungguh menjanjikan.
Dapatkah Facebook menjadi lebih kuat ketimbang Google? Tentu sangat bisa. Setidaknya berdasarkan tiga alasan berikut. Pertama, Facebook akan mengalahkan Google dalam kategori Page Views, tulis Erick Schonfeld dalam TechCrunch.
Untuk beberapa hal, Facebook lebih besar dibandingkan dengan Yahoo maupun Microsoft. "Page view"-nya tumbuh 141 persen tahun lalu menjadi 193 miliar pada Desember, hampir dua kali Yahoo yang mencapai 100 miliar (turun dua persen) dan Microsoft 109 milyar (naik 54 persen).
"Setidaknya Microsoft dan Google masih menunjukkan pertumbuhan mengesankan, terlihat dari ukuran mereka. Tetapi tidak sulit membayangkan Facebook bakal mengejar Google di kategori ini," kata Schonfeld.
Alasan kedua, Facebook menjadi pusat berita utama dunia. Hal itu diungkapkan Marshall Kirkpatrick dalam situs Read Write.
"Jika Anda mempublikasikan konten web dan menginginkan distribusi (konten secara) maksimal, Anda pasti tahu Facebook adalah lahan yang menjanjikan. Situs ini 10 kali lebih besar dari Digg atau Twitter," kata Kirkpatrick.
Dia melanjutkan argumentasinya mengapa Facebook bakal menjadi sumber berita Internet "yang mengubah dunia" dan mengapa posisinya bakal superior terhadap Google Reader dan situs-situs berita. Kirkpatrick mengajukan tiga asumi.
Satu, ratusan juta orang aktif menggunakan Facebook agar tetap terhubung dengan kawan dan keluarganya. Facebook adalah media penghubung yang dikenal dan disukai orang. Facebooklah yang mempopulerkan model newsfeed, sehingga orang terdorong melanggan berita secara lebih mudah.
Dua, lewat Facebook, pesan-pesan khusus dapat dikirim secepat mungkin kepada pembaca. Facebook bukan semata saluran "publikasi dan berlangganan" yang kaku, tetapi juga pembuka kesempatan yang luas untuk berkomunikasi. Itu membuat Facebook lebih bermanfaat untuk penggunanya, sekaligus memaksa penerbit berita mengubah cara.
Tiga, Facebook menyediakan ruang bersama untuk mendiskusikan berita-berita. Google Reader menambahkan daftar panjang dari fitur-fitur sosial di layanannya dalam beberapa tahun lalu, tetapi kini malah berbalik kacau dan membuat kualitas layanan menurun. Sebaliknya, fitur "Social + news" dalam Facebook dipandang orang sebagai layanan 'masuk akal'.
Alasan ketiga, iklan Facebook akan meraih sebesar skema iklan Google, demikian Ned Desmond, dalam Business Insider edisi November.
"Seperti Google, Facebook menciptakan dobrakan yang sama sekali baru untuk pelanggan dan tak lama berselang, Facebook melengkapinya dengan produk-produk pengasil uang," kata Desmond.
Layaknya Google, Facebook melangkah menjadi model iklan online konvensional alias iklan jual beli biasa untuk menarik pelanggan utamanya.
Di sisi lain, Facebook pun tahu benar siapa pasarnya. Tentu, berkat informasi-informasi para anggota saat mendaftar membuat akun. Dan Facebook Ads, membuat semua pemasang iklan menjadi kian mudah mengeksploitasi informasi itu.
sumber : http://www.republika.co.id/berita/103302/tiga-alasan-facebook-salip-google
Facebook diprediksi bakal menyalip Yahoo tahun depan, dalam hal "pengunjung unik" bulanan. (unique visitors). Itu akan menempatkan situs tersebut di antara Google dan Microsoft. Lebih dari itu, model iklan Facebook yang terus berkembang dan perannya sebagai platform distribusi berita (news-sharing), sungguh menjanjikan.
Dapatkah Facebook menjadi lebih kuat ketimbang Google? Tentu sangat bisa. Setidaknya berdasarkan tiga alasan berikut. Pertama, Facebook akan mengalahkan Google dalam kategori Page Views, tulis Erick Schonfeld dalam TechCrunch.
Untuk beberapa hal, Facebook lebih besar dibandingkan dengan Yahoo maupun Microsoft. "Page view"-nya tumbuh 141 persen tahun lalu menjadi 193 miliar pada Desember, hampir dua kali Yahoo yang mencapai 100 miliar (turun dua persen) dan Microsoft 109 milyar (naik 54 persen).
"Setidaknya Microsoft dan Google masih menunjukkan pertumbuhan mengesankan, terlihat dari ukuran mereka. Tetapi tidak sulit membayangkan Facebook bakal mengejar Google di kategori ini," kata Schonfeld.
Alasan kedua, Facebook menjadi pusat berita utama dunia. Hal itu diungkapkan Marshall Kirkpatrick dalam situs Read Write.
"Jika Anda mempublikasikan konten web dan menginginkan distribusi (konten secara) maksimal, Anda pasti tahu Facebook adalah lahan yang menjanjikan. Situs ini 10 kali lebih besar dari Digg atau Twitter," kata Kirkpatrick.
Dia melanjutkan argumentasinya mengapa Facebook bakal menjadi sumber berita Internet "yang mengubah dunia" dan mengapa posisinya bakal superior terhadap Google Reader dan situs-situs berita. Kirkpatrick mengajukan tiga asumi.
Satu, ratusan juta orang aktif menggunakan Facebook agar tetap terhubung dengan kawan dan keluarganya. Facebook adalah media penghubung yang dikenal dan disukai orang. Facebooklah yang mempopulerkan model newsfeed, sehingga orang terdorong melanggan berita secara lebih mudah.
Dua, lewat Facebook, pesan-pesan khusus dapat dikirim secepat mungkin kepada pembaca. Facebook bukan semata saluran "publikasi dan berlangganan" yang kaku, tetapi juga pembuka kesempatan yang luas untuk berkomunikasi. Itu membuat Facebook lebih bermanfaat untuk penggunanya, sekaligus memaksa penerbit berita mengubah cara.
Tiga, Facebook menyediakan ruang bersama untuk mendiskusikan berita-berita. Google Reader menambahkan daftar panjang dari fitur-fitur sosial di layanannya dalam beberapa tahun lalu, tetapi kini malah berbalik kacau dan membuat kualitas layanan menurun. Sebaliknya, fitur "Social + news" dalam Facebook dipandang orang sebagai layanan 'masuk akal'.
Alasan ketiga, iklan Facebook akan meraih sebesar skema iklan Google, demikian Ned Desmond, dalam Business Insider edisi November.
"Seperti Google, Facebook menciptakan dobrakan yang sama sekali baru untuk pelanggan dan tak lama berselang, Facebook melengkapinya dengan produk-produk pengasil uang," kata Desmond.
Layaknya Google, Facebook melangkah menjadi model iklan online konvensional alias iklan jual beli biasa untuk menarik pelanggan utamanya.
Di sisi lain, Facebook pun tahu benar siapa pasarnya. Tentu, berkat informasi-informasi para anggota saat mendaftar membuat akun. Dan Facebook Ads, membuat semua pemasang iklan menjadi kian mudah mengeksploitasi informasi itu.
sumber : http://www.republika.co.id/berita/103302/tiga-alasan-facebook-salip-google