Langsung ke konten utama

Ketika WordPress dkk Dibobol

Matt Mullenweg during the conference WordCamp ...Image via Wikipedia
Judul tulisan di blog itu "Insiden Keamanan". Penting, sebab penulisnya adalah Matt Mullenweg, pendiri WordPress, dan ditulis di blog resmi WordPress. Singkatnya, server Automattic.com, yang menyimpan data sejumlah layanan seperti WordPress, dibobol dan Mullenweg memutuskan untuk jujur kepada publik.

Di blog itu, kata Mullenweg, pembobolan ke sejumlah server Automattic terjadi pada Rabu (13/4). Menurut dia, pembobolan itu berkategori "low-level (root) break-in". Artinya, ada potensi apa pun yang ada di server itu diakses oleh si pembobol.

Bagi pengguna WordPress, ini tentu bukan hal menggembirakan. Selain WordPress, server-server Automattic juga menyimpan kode-kode dan data partner seperti Akismet, Gravatar, dan lain-lain.

Automattic sudah mempelajari bagaimana pembobolan itu dilakukan, dan sejauh apa informasi yang terekspos ke si pembobol. Dan, "Kami sudah mengamankan jalan masuk yang dipakai si pengakses," kata Mullenweg.

Mullenweg menambahkan, pihaknya menganggap source code mereka sudah terekspos dan disalin. "Banyak kode kami yang Open Source, namun ada beberapa bagian sensitif pada kode kami dan partner kami," kata dia. Namun, berdasar pemeriksaan menyeluruh dan audit sistem, informasi yang terpapar ke pembobol ternyata hanyalah terbatas.

Berdasar itu, Mullenweg tak punya saran khusus kepada pengguna, selain kembali mengingatkan langkah-langkah keamanan mendasar: gunakan password yang kuat, gunakan password berbeda untuk situs berbeda, dan bila ada password sama telah digunakan di situs lain, gantilah password itu dengan yang lebih aman.

"Kami sudah mengambil langkah preventif agar insiden serupa tidak terjadi lagi," kata Mullenweg.

Keterbukaan Mullenweg itu disambut baik oleh pengguna. Di halaman komentar, sejumlah masukan positif ditulis, yang intinya tetap merasa percaya dengan WordPress karena mereka terbuka.

Yang jadi pertanyaan: apakah pembobolan ini hanya bisa berpengaruh pada blog di WordPress.com saja, atau juga ke WordPress yang disimpan di server lain, seperti misalnya blog-blog pribadi? Kata Matt Mullenweg, "Pembobolan ini menyangkut juga situs WordPress.org, tapi tidak kepada perangkat lunak WordPress yang Anda simpan di tempat lain."

Ada juga pengguna yang bertanya tentang nasib password Twitter yang terhubung dengan akun WordPressnya. "Kami tak menyimpan password Twitter Anda, jadi tak perlu khawatir," kata Mullenweg.

Nah, bagi pengguna WordPress.com, segeralah ganti password Anda dengan yang lebih kuat.


sumber : http://id.berita.yahoo.com/blogs/newsroom-blog/ketika-wordpress-dkk-dibobol.html
Enhanced by Zemanta

Postingan populer dari blog ini

57% Use Social Network Sites

The power of online social networking was demonstrated by the tens of thousands who gathered in Shanghai at the weekend to pay their respects to the people who died in last Monday's blaze. The event at Jiaozhou Road was launched on microblogs and information spread rapidly on the Internet , especially on social networking sites such as Kaixin001.com. According to a survey by Shanghai Daily and Touchmedia, of 110,000 people traveling in taxis in Shanghai, Beijing, Guangzhou and Shenzhen , 57 percent of interviewees use social networking sites or microblogs for more than half an hour a day, and 18 percent for more than three hours. Microblogging is the most popular form. Almost 60 percent of the interviewees said they publish information on microblogs, communicating with friends, following celebrities, expressing their opinions, sharing jokes and conducting online marketing, said the survey.

Upcoming Facebook Redesign Surface

Macam-macam Penyakit Dunia yang Dikenal oleh Masyarakat Aceh

Penyakit donya (dunia) dalam pengetahuan orang Melayu seperti di Aceh adalah penyakit yang disebabkan oleh hal-hal supranatural atau adikodrati, atau tersebab manusia yang bersekutu dengan jin, setan, atau makhuk halus yang jahat. Aceh adalah salah satu suku terbesar di Propinsi Aceh. Kebesaran suku Aceh tidak hanya tampak dari kesenian dan kepahlawanan masyarakatnya, tetapi juga pengetahuan mereka terhadap penyakit dan penyembuhannya. Bagi mereka, sakit adalah hal serius yang harus disikapi. Karena itu, mereka mengabadikannya dalam sebuah pengetahuan tentang klasifikasi penyakit dan penyembuhannya (Meuraxa, Dado 1956; Rusdi Sufi dkk, 2006; Rusdi Sufi dkk, 2004).