Langsung ke konten utama

Ini Alasan Pendirian Komunitas Yahudi Manado

Coat of Arms of Indonesian province of North S...Image via Wikipedia
Toar Palilingan Jr sudah hampir tak mengetahui asal-usul keluarganya. Sepengetahuannya, keluarganya merupakan keturunan Yahudi asal Belanda. Sembilan tahun sudah ia mencari tahu mengenai keluarga besarnya. Supaya mudah menemukan mereka, Palilingan mendirikan sebuah komunitas. Ia memberi nama Jewish Community North Sulawesi.

Dari komunitas inilah berkumpul keturunan Yahudi di seluruh daerah se-Sulawesi Utara. Komunitas persaudaraan ini kemudian terus berkembang hingga kini. Jumlah anggotanya sudah mencapai 200 orang. ”Saya pertama kali diajak untuk membentuk komunitas ini langsung bilang ke Raabi Yaakov Baruch agar tidak mencampur adukan yang namanya komunitas persaudaraan dengan doktrin agama,” kata kepala Divisi Informasi dan Komunikasi Komunitas Yahudi Sulawesi Utara, Irvan Grossman.



Raabi Yaakov Baruch merupakan nama Ibrani dari Palilingan Jr. Yaakov merupakan salah satu keturunan Yahudi yang pernah berada di Sulawesi Selatan. Sejumlah marga lain juga sudah turun-temurun di Manado, seperti Bolegraf, Van Beugen, dan Grosman.

Keberadaan mereka diperkuat dengan adanya sebuah bagunan Synagogue di jalan Garuda Kecamatan Wenang, dekat lokasi wisata kuliner Wakeke di Kota Manado.  Synagogue ini sendiri merupakan rumah keluarga Bollegraf. Warga Sulawesi menyebut Bollegraf sebagai keturunan orang Borgo.

Komunitas Yahudi Sulawesi Utara dikenal masyarakat luas pada tahun 2006, setelah Tsunami Aceh. Kala itu komunitas ini mencarikan bantuan dari orang Yahudi di dunia. "Komunitas ini hanya melobi keturunan Yahudi di luar dan dalam negeri, termasuk negara Israel supaya membantu korban Tsunami Aceh. Dan berhasil," kata Grossman.

Pada tahun 2004, bagunan Synagogue didirikan lagi di daerah Tondano. Bagunan ini diberi nama Ohel Yaakov Synagogue atau Synagog tempat Yaakov. Leo Van Beugen, salah satu keturunan Yahudi di Sulawesi Utara, mengatakan eksistensi masyarakat Yahudi sudah sangat lama dan berbaur dengan masyarakat. Orang Yahudi biasanya sedikit pendiam dan minder bergaul, beberapa diantaranya kemudian memilih menanggalkan status keturunannya.

Mereka memilih mengganti marga dan memilih agama mayoritas daerah yang ditinggalinya. “Beralihnya marga dan agama ini dikarenakan warga keturunan ini mencoba bisa berbaur dengan masyarakat,” kata Opa Leo, yang juga juru kunci Synagogue Ohel Yaakov.

“Soalnya jika mereka tetap menggunakan nama maupun agama Yahudi maka sudah dipastikan para keturunan Yahudi ini semakin dikucilkan dalam pergaulan.” Seiring dengan keberadaan Raabi, masyarakat keuturunan Yahudi kembali menunjukan diri. Mereka beralasan Imam masyarakat Yahudi di Sulawesi Utara sudah ada.

Dari situ, warga keturunan Yahudi ini membentuk komunitasnya. Irvan Grossman mengaku komunitas menjadi wadah bagi mereka saling mengetahui asal-usulnya.Komunitas tak mau disangkutpautkan dengan agama Yahudi. “Yang jelas, Komunitas ini hanyalah komunitas para keturunan Yahudi bukan Agama Yahudi,” kata Grossman menerima dirinya sebagai orang Yahudi pada akhir tahun 2005.

sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa_lainnya/2011/03/01/brk,20110301-316747,id.html
Enhanced by Zemanta

Postingan populer dari blog ini

57% Use Social Network Sites

The power of online social networking was demonstrated by the tens of thousands who gathered in Shanghai at the weekend to pay their respects to the people who died in last Monday's blaze. The event at Jiaozhou Road was launched on microblogs and information spread rapidly on the Internet , especially on social networking sites such as Kaixin001.com. According to a survey by Shanghai Daily and Touchmedia, of 110,000 people traveling in taxis in Shanghai, Beijing, Guangzhou and Shenzhen , 57 percent of interviewees use social networking sites or microblogs for more than half an hour a day, and 18 percent for more than three hours. Microblogging is the most popular form. Almost 60 percent of the interviewees said they publish information on microblogs, communicating with friends, following celebrities, expressing their opinions, sharing jokes and conducting online marketing, said the survey.

Upcoming Facebook Redesign Surface

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...