Langsung ke konten utama

Assange Tidak Cerdas! Semua Karena Format CSV

Picture of Julian Assange during a talk at 26C3Image via Wikipedia
Teknik meretas yang dilakukanWikileaks dan terutama pendirinya Julian Assange, bukan sesuatu yang sulit. Julian bukan sosok cerdas yang mampu membobol dokumen-dokumen rahasia milik Amerika Serikat. Semua peretas dan mereka yang paham akan teknologi informasi, bisa melakukannya! 

“Dokumen-dokumen rahasia itu, terutama milik Amerika Serikat, diletakkan pada sistem yang terbuka yakni format CSV. Format CSV inilah biang keladinya sehingga orang-orang seperti Julian Assange, bisa memanfaatkannya,” demikian dipaparkan analis angkatan bersenjata Amerika Serikat, Bradley Manning, seperti dikutip dari International Business Times, Kamis (9/12). 

Apa itu format CSV?  CSV kepanjangan dari Comma Separated Values.Ini adalah sistem penyimpanan sederhana pada pusat data kabel komputer yang menyimpan semua karakter (yang ada pada keyboard).    

Karena kemampuan menyimpan karakter tersebut, maka, semua teks yang ada, bisa diretas. Metode ini sebetulnya, sama dengan yang dilakukan website pencari seperti Google dan Wikipedia. Hanya saja, dua website pencari ini, berhenti pada kata kunci yang dicari, bukan meretas hingga dalam.   

Format CSV di Amerika, agak berbeda dengan format CSV di Eropa. Di Eropa, menggunakan semi-colon sebagai ganti karakter. Format CSV digunakan untuk memindah data dari beberapa format dan program komputer berbeda, misalnya membahasakan data informasi dari pusat data ke bentuk siap cetak. Format ini biasa digunakan di semua personal computer.     

Menurut  Manning, peretas yang masuk format CSV ini, bisa membaca apa saja, ribuan hingga jutaan informasi dan data.   

“Nah, di sistem komputer militer Amerika Serikat, menggunakan sistem berbagi informasi yang dinamakan sistem Net-Centric Diplomacy (NCD). NCD ini membolehkan siapa saja membaca dan masuk ke dokumen-dokumen rahasia dan terklasifikasi.  Pembaruan dari NCD ini adalah Secret Internet Protocol Router Network (SIPRNet) yang digunakan untuk semua komputer di Pentagon. Semua informasi ada di jaringan tersebut dan bisa diakses oleh setiap personel angkatan bersenjata Amerika Serikat,” papar Bradley Manning.   

Menurutnya, NCD dan SIPRNet yang digunakan Amerika Serikat, tetap berbasis pada format CSV. “Pelaku anarki dalam hal bocornya berbagai dokumen, adalah format CSV ini!” katanya.


sumber: http://www.suarapembaruan.com/inovasi/assange-tidak-cerdas-semua-karena-format-csv/1791
Enhanced by Zemanta

Postingan populer dari blog ini

57% Use Social Network Sites

The power of online social networking was demonstrated by the tens of thousands who gathered in Shanghai at the weekend to pay their respects to the people who died in last Monday's blaze. The event at Jiaozhou Road was launched on microblogs and information spread rapidly on the Internet , especially on social networking sites such as Kaixin001.com. According to a survey by Shanghai Daily and Touchmedia, of 110,000 people traveling in taxis in Shanghai, Beijing, Guangzhou and Shenzhen , 57 percent of interviewees use social networking sites or microblogs for more than half an hour a day, and 18 percent for more than three hours. Microblogging is the most popular form. Almost 60 percent of the interviewees said they publish information on microblogs, communicating with friends, following celebrities, expressing their opinions, sharing jokes and conducting online marketing, said the survey.

Upcoming Facebook Redesign Surface

Macam-macam Penyakit Dunia yang Dikenal oleh Masyarakat Aceh

Penyakit donya (dunia) dalam pengetahuan orang Melayu seperti di Aceh adalah penyakit yang disebabkan oleh hal-hal supranatural atau adikodrati, atau tersebab manusia yang bersekutu dengan jin, setan, atau makhuk halus yang jahat. Aceh adalah salah satu suku terbesar di Propinsi Aceh. Kebesaran suku Aceh tidak hanya tampak dari kesenian dan kepahlawanan masyarakatnya, tetapi juga pengetahuan mereka terhadap penyakit dan penyembuhannya. Bagi mereka, sakit adalah hal serius yang harus disikapi. Karena itu, mereka mengabadikannya dalam sebuah pengetahuan tentang klasifikasi penyakit dan penyembuhannya (Meuraxa, Dado 1956; Rusdi Sufi dkk, 2006; Rusdi Sufi dkk, 2004).