Langsung ke konten utama

Orang Dengan Kuping Terkuat di Dunia

Kuping siapa paling terkuat di dunia? Guinness World Record menyebut nama Zafar Gill, seorang Pakistan yang pada 30 September baru lalu berhasil memperagakan kekuatan kuping kanannya dalam festival pemecahan rekor dunia yang berlangsung di Vienna, ibukota Austria, dengan mengangkat beban seberat 61,7 kg selama tujuh detik. Dengan rekor tersebut, sekaligus Zafar berhasil memperbarui rekor atas namanya. Pada 2004 Zafar berhasil menggeser Li Jian Hua asal Jiangshan, China, yang selama enam tahun memegang rekor kuping terkuat (50 kg selama 9,3 detik, 1998). Hanya selisih 1,7 kg, Zafar menggukuhkan namanya dalam Guinness Book of Record sebagai pemilik kuping terkuat di dunia.
Penampilan Zafar cukup menyedot perhatian pengunjung saat itu. Maklumlah beban yang diangkat dengan kupingnya tidak main-main, hampir 62 kg (137 pon). Untuk pemanasan lelaki yang memiliki berat 90 kg ini, memulai dengan mengangkat beban seberat 30 kg. tapi sebelumnya Zafar memakai pelindung khusus yang dipakai dari kepala hingga telingga. Maksudnya adalah melindungi telinga dan pelipisnya agar tidak terluka akibat beban berat. Setelah pemanasan sejenak, Zafar pun mulai mengangkat beban 61,7 kg itu. Zafar sempat terlihat sedikit meringis, namun dia berhasil mengangkat beban itu setinggi 10 cm dari tanah selama tujuh detik. Menurut Zafar, ia rajin melatih kekuatan kupingnya setiap waktu. Tidak hanya saat ia mempersiapkan untuk tampil dalam sebuah event. Ia juga mengaku selama ini tidak mengalami masalah pada kupingnya, termasuk gangguan pendengaran.

Helicopter dan Boeing 747
Selain Zafar yang juga menjadi bintang dalam pemecahan rekor itu adalah pria terkuat di Austria, Franz Muellner. Lelaki yang juga pemegang rekor dunia ini mempertunjukkan kemampuannya menarik lori seberat 60 ton sepanjang 30 meter hanya dengan menggunakan tali yang dipasang antara pinggang dan selangkangan. Tahun lalu dalam festival yang sama Muellner yang bertubuh kekar itu berhasil menarik helicopter seberat 1,8 ton yang masih terbang untuk mendarat.
Prestasi hampir senada juga pernah diukir mantan orang terkuat dari Australia, David Huxley yang berhasil menarik pesawat boeing 747-400 dengan berat total 184 ton. Huxley berhasil menarik pesawat itu sejauh 91 meter dalam waktu 1 menit 27 detik pada 15 Oktober 1997 di Sydney Australia. Rekor dunia ini terpecahkan hingga kini. Huxley sendiri telah mengundurkan diri dalam ‘arena orang terkuat dunia' dan tidak berminat lagi untuk memecahkan rekor. Ia kini giat mengembangkan usahanya dalam bidang event management sambil menunggu siapa kira-kira yang mampu menandingi rekornya.


sumber : http://semut-angkrang.blogspot.com/2010/03/zafar-gill-orang-dengan-kuping-terkuat.html

Postingan populer dari blog ini

57% Use Social Network Sites

The power of online social networking was demonstrated by the tens of thousands who gathered in Shanghai at the weekend to pay their respects to the people who died in last Monday's blaze. The event at Jiaozhou Road was launched on microblogs and information spread rapidly on the Internet , especially on social networking sites such as Kaixin001.com. According to a survey by Shanghai Daily and Touchmedia, of 110,000 people traveling in taxis in Shanghai, Beijing, Guangzhou and Shenzhen , 57 percent of interviewees use social networking sites or microblogs for more than half an hour a day, and 18 percent for more than three hours. Microblogging is the most popular form. Almost 60 percent of the interviewees said they publish information on microblogs, communicating with friends, following celebrities, expressing their opinions, sharing jokes and conducting online marketing, said the survey.

Upcoming Facebook Redesign Surface

Macam-macam Penyakit Dunia yang Dikenal oleh Masyarakat Aceh

Penyakit donya (dunia) dalam pengetahuan orang Melayu seperti di Aceh adalah penyakit yang disebabkan oleh hal-hal supranatural atau adikodrati, atau tersebab manusia yang bersekutu dengan jin, setan, atau makhuk halus yang jahat. Aceh adalah salah satu suku terbesar di Propinsi Aceh. Kebesaran suku Aceh tidak hanya tampak dari kesenian dan kepahlawanan masyarakatnya, tetapi juga pengetahuan mereka terhadap penyakit dan penyembuhannya. Bagi mereka, sakit adalah hal serius yang harus disikapi. Karena itu, mereka mengabadikannya dalam sebuah pengetahuan tentang klasifikasi penyakit dan penyembuhannya (Meuraxa, Dado 1956; Rusdi Sufi dkk, 2006; Rusdi Sufi dkk, 2004).