Foto Budi Fatri/Serambi Indonesia Judul diatas itu mungkin agak sulit dipahami jika Anda tidak mengerti bahasa Aceh, tapi jika diartikan dalam konteks bahasa ibu pertiwi lebih kurangnya film 'Eumpang Breuh' biar kampungan, laku juga! Kenapa kampungan? Dan kenapa bisa laku? Berikut pembahasannya, eumpang berarti karung dan breuh berarti beras dan diterjemahkan secara bebas menjadi karung beras. Pengilhaman karung beras ini memang tidak begitu sinkron dengan istilah atau tajuk preman gampong seperti yang dimaknai secara harfiah kehadiran film komedi yang kini sudah hadir sebanyak 12 seri. Sebut saja namanya Ayah Do, sosok dibalik layar film EB disebut-sebut sebagai orang yang berhasil mengangkat kembali film di Aceh, berlatarkan belakang pemandangan gampong-gampong dalam setiap scene film ini ternyata telah mampu menarik minat penonton sedia, baik di Aceh, nasional hingga luar negeri. Percaya atau tidak? Silahkan Anda cara sendiri.
Just Hack from Blogspot, anything about World from Hack