Langsung ke konten utama

WARNING: ‘Facebook Now Has A Dislike Button’ Scam Spreading Through Facebook

For users who have been awaiting the arrival of a Facebook “Dislike” button, don’t believe the wall posts you see claiming to be just that–it’s a scam.
This fast spreading scam appears as a Facebook status update in your News Feed that says “Facebook now has a dislike button! Click ‘Enable Dislike Button’ to turn on the new feature!” Next to the Like and Comment links at the bottom of the post it also says “Enable Dislike Button,” but please don’t click on it!
Once you click the link, the message will be posted as your status (exposing all of your friends to the scam) and a JavaScript code will run on your computer. These kinds of codes are very dangerous because they bypass security settings on your computer’s browser and leave your computer exposed to malware.
Some of the “Dislike” Button scams lead you to a link outside of Facebook where they try to convince you to copy the JavaScript code directly into your browser. These should say “Facebook Now Has A Dislike button! Enable The Feature @ http://bit.ly/kfHFNR.” Once you click on the bit.ly link, you’ll be directed to a page that asks you to copy the code in the text field, go back to Facebook.com and then paste it into your browser’s address bar. This will run the malicious code on your computer.
This scam is almost easy to fall for if you’re not being cautious because the “Enable Dislike Button” message in the corner looks so official, but we’ve seen this with scams before. Just last week we reported about a scam that had a ==VERIFY MY ACCOUNT== link where the Like and Comments links should be located.
There is no official “Dislike” button on Facebook, and even if there was, it’s very unlikely that Facebook would lead you outside of their domain to obtain it. To stay safe, never copy a link into your browser and think about it: why would Facebook tell you about an official button in a friend’s status update? Wouldn’t they show you in a more official way?
Enhanced by Zemanta

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...