Langsung ke konten utama

'Scared Google about to launch Facebook rival'


About to take on Facebook?: Google co-founders Sergey Brin, left, and Larry Page.
About to take on Facebook?: Google co-founders Sergey Brin, left, and Larry Page. Photo: AP

Google, perhaps the only company with the clout and users to take on the seemingly unassailable Facebook, is reportedly working secretly on "Google Me", a product that would go head-to-head with the social networking giant.

The founder of popular link-sharing site Digg, Kevin Rose, kicked off a round of feverish speculation this week by tweeting that he had heard a "huge rumour" from a "very credible source" that Google was going to launch a Facebook competitor "very soon". Rose has since removed the tweet, saying he was asked to do so.
Adam D'Angelo, former CTO of Facebook and now co-founder of social Q&A site Quora, added fuel to the fire by declaring "This is not a rumour. This is a real project". He claimed to have received information from "reliable sources".


The rumoured new site is expected to move beyond Google Buzz, a Twitter competitor recently launched as an add-on to Gmail that allows users to share links, photos, video and status messages. It has yet to take off after being embroiled in early privacy uproars, which have since been rectified.

Google already has a social networking product, Orkut, which was launched in January 2004 but only became popular in India and Brazil, where it is one of the most popular websites. Google also has a location-sharing social product, Latitude, but it too has been dominated by start-ups, namely Foursquare.

"They realised that Buzz wasn't enough and that they need to build out a full, first-class social network. They are modelling it off of Facebook," wrote D'Angelo, describing it as a "high priority project".

"They had assumed that Facebook's growth would slow as it grew, and that Facebook wouldn't be able to have too much leverage over them, but then it just didn't stop, and now they are really scared."

Facebook has been embroiled in several privacy debacles of late, with users crying foul over attempts by the social networking site to get them to share more information publicly against their will. But these have done little to stall its accelerating growth rate and it is expected to hit the 500 million user milestone shortly.

Pundits are saying that, despite also having hundreds of millions of users, Google would have a much harder time knocking off Facebook than Facebook had dethroning MySpace several years ago.

The site has become entrenched and users may be reluctant to switch to a new social networking site, as they would likely lose all of the photos, videos and other content uploaded to date.

"This is an enormous creative challenge," industry analyst Greg Sterling of Sterling Market Intelligence told IDG, adding that Google would need to take a fresh approach rather than just emulating Facebook.

But despite some social media failures, Google has tremendous clout with its other social products, including video sharing site YouTube, blog publishing site Blogger and photo sharing service Picasa. These could be integrated into any new social networking site.

Google Australia declined to comment on the rumours.

source : http://www.smh.com.au/technology/technology-news/scared-google-about-to-launch-facebook-rival-20100630-zkp9.html

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Persiapkan Inovasi berbasis Teknologi Digital

MUSEUM Tsunami Aceh terus lakukan inovasi untuk menjadi destinasi edukasi kebencanaan yang lebih modern dan menarik. Dengan mengusung konsep digitalisasi, museum akan memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan imersif bagi para pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa empat ruang utama di museum akan ditata ulang secara signifikan. Ruang-ruang tersebut meliputi lorong tsunami, memorium hall, lobi lantai dua, dan ruang pameran tetap. "Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menyentuh bagi pengunjung. Lorong tsunami akan dilengkapi dengan visual 3D pada lantai dan dinding, menciptakan sensasi seolah berada di tengah gelombang tsunami," ujar Almuniza, Rabu, 17 September 2025. Sementara itu, memorium hall yang ikonik akan diperbaharui dengan serangkaian LED berbentuk persegi panjang, menggantikan layar yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menampilkan konten-konten sejarah dan edukasi secara lebih d...

GenBI Universitas Islam Aceh Sosialisasi CBP Rupiah di MAN 3 Bireuen

GENERASI Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Universitas Islam Aceh  melaksanakan sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bireuen, Sabtu, 20 September 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran kepada pelajar mengenai pentingnya mencintai dan menggunakan Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa. Dalam sosialisasi tersebut, para anggota GenBI memaparkan materi seputar sejarah Rupiah, ciri-ciri keaslian uang, serta cara merawat Rupiah agar tetap dalam kondisi layak edar. Selain itu, siswa juga diajak memahami bagaimana Rupiah mencerminkan identitas dan kebanggaan nasional. Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh semangat. Siswa MAN 3 Bireuen terlihat sangat antusias, ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan serta keaktifan mereka dalam mengikuti sesi kuis. Suasana semakin meriah ketika beberapa siswa berhasil menjawab pertanyaan dan mendapatkan hadiah menarik. "Kami sangat senang bisa hadir di MAN 3 Bireuen. Antusiasm...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...