Langsung ke konten utama

Internet pornography to get its own red light district as .xxx name approved

Woman surfing the web
New domain means legal pornography sites can be found in a single grouping. Photograph: AP
The internet could soon have its own red light district after the ".xxx" suffix was approved – though pornography companies are not keen to use it.

Icann, the organisation which determines what "top-level domains" (TLDs) such as .com or .uk can be added to the internet announced today that it will begin the process of registering .xxx by making checks on ICM Registry, the company that wants to run the domain and sell registrations.

It marks the closing stages of a 10-year battle by ICM Registry, now run by the British internet entrepreneur Stuart Lawley, to get the .xxx domain set up so that legal pornography sites can be found in a single grouping.


Yet pornography is already plentiful online. One of the most valuable domains in the early days was sex.com, which was the object of a bitter battle in which rivals battled it out to own what was seen as a honeypot for surfers. In 2007 porn.com was sold for $12m.

But many pornography companies are unhappy with the idea of a dedicated space online because they expect that as soon as .xxx is implemented, conservative members of the US Congress will lobby to make any sex-related website re-register there and remove itself from other domains such as .com or .org.

That would mean that sex sites could be more easily filtered out from web searches, and lower their revenues. Free speech advocates also worry that sites about topics seen by US conservatives as controversial, such as homosexuality, might also be forced to use the .xxx suffix.

Icann acknowledged it had made mistakes in reversing its decision to accept ICM Registry's proposal three years ago under pressure from the Bush administration. Icann also said the proposal had been rejected because it lacked the backing of the pornography industry.

Lawley, who insists that child pornography will be banned in the domain space, thought the new address could easily attract at least 500,000 sites making it after ".mobi" the second biggest top-level domain name with a specific sponsor registrar.

The .mobi TLD, set up in 2005, was sponsored by a range of companies, including Google and Nokia, to create sites for browsing with mobile phones.

But where the .mobi TLD had commercial sponsors, the .xxx domain is notable for only having ICM Registry, which stands to benefit from every domain name it sells. Lawley says he expects to make $30m (£20m) a year in revenue by selling each .xxx site for $60, and pledges to donate $10 from each sale to child protection initiatives.

source : http://www.guardian.co.uk/technology/2010/jun/25/internet-pornography-companies-xxx-domain

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Persiapkan Inovasi berbasis Teknologi Digital

MUSEUM Tsunami Aceh terus lakukan inovasi untuk menjadi destinasi edukasi kebencanaan yang lebih modern dan menarik. Dengan mengusung konsep digitalisasi, museum akan memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan imersif bagi para pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa empat ruang utama di museum akan ditata ulang secara signifikan. Ruang-ruang tersebut meliputi lorong tsunami, memorium hall, lobi lantai dua, dan ruang pameran tetap. "Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menyentuh bagi pengunjung. Lorong tsunami akan dilengkapi dengan visual 3D pada lantai dan dinding, menciptakan sensasi seolah berada di tengah gelombang tsunami," ujar Almuniza, Rabu, 17 September 2025. Sementara itu, memorium hall yang ikonik akan diperbaharui dengan serangkaian LED berbentuk persegi panjang, menggantikan layar yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menampilkan konten-konten sejarah dan edukasi secara lebih d...

GenBI Universitas Islam Aceh Sosialisasi CBP Rupiah di MAN 3 Bireuen

GENERASI Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Universitas Islam Aceh  melaksanakan sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bireuen, Sabtu, 20 September 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran kepada pelajar mengenai pentingnya mencintai dan menggunakan Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa. Dalam sosialisasi tersebut, para anggota GenBI memaparkan materi seputar sejarah Rupiah, ciri-ciri keaslian uang, serta cara merawat Rupiah agar tetap dalam kondisi layak edar. Selain itu, siswa juga diajak memahami bagaimana Rupiah mencerminkan identitas dan kebanggaan nasional. Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh semangat. Siswa MAN 3 Bireuen terlihat sangat antusias, ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan serta keaktifan mereka dalam mengikuti sesi kuis. Suasana semakin meriah ketika beberapa siswa berhasil menjawab pertanyaan dan mendapatkan hadiah menarik. "Kami sangat senang bisa hadir di MAN 3 Bireuen. Antusiasm...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...