Langsung ke konten utama

$ 200.000 Diaspora taps Facebook privacy concerns to raise $200,000

Four idealistic students at New York University have raised $200,000 to fund a project building a more privacy-centric social network.

Diaspora isn't likely to take Facebook down just yet, but after a very flattering introduction in the New York Times a few weeks back the group watched hundreds of small donations flood in - more than 6,400 donations have been pledged so far - and in less than one month. Zuckerberg himself is rumoured to have contributed.

The four wrote on Monday that they had expected to scrape an initial $10,000 together through Kickstarter, the creative project funding site, from friends and family - but recognise they have "struck a chord with the world and identified a problem which needs to be solved".

That 'problem' is the need for what they describe as a "privacy-aware, personally controlled, do-it-all, open source social network".

"You may not hear too much from us in the coming months and we will try our best to provide regular updates, but our silence means we are hard at work," wrote the team: Daniel Grippi, Maxwell Salzberg, Raphael Sofaer and Ilya Zhitromirskiy.

Meanwhile, Zuckerberg was given a grilling by Kara Swisher and Walt Mossberg at the D8 conference yesterday; what MarketWatch described as his "Nixon moment".



"Zuckerberg, literally squirmed in his seat, took off his famous hoodie sweatshirt and had a Richard Nixon-like moment under the grilling... Sweat literally dripped from his face as he mostly dodged giving specific answers about the backlash stemming from the popular social network's recent privacy changes that caused ire among users. Zuckerberg also mostly dodged specific answers about how the backlash stemming from another recent privacy uproar affected him personally."

Watch Zuckerberg answering key questions on privacy; as John Paczkowski says in the introduction "if you're looking to straightforward answers to those questions, you're going to be disappointed".

source : http://www.guardian.co.uk/media/pda/2010/jun/03/facebook-zuckerberg-diaspora

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Persiapkan Inovasi berbasis Teknologi Digital

MUSEUM Tsunami Aceh terus lakukan inovasi untuk menjadi destinasi edukasi kebencanaan yang lebih modern dan menarik. Dengan mengusung konsep digitalisasi, museum akan memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan imersif bagi para pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa empat ruang utama di museum akan ditata ulang secara signifikan. Ruang-ruang tersebut meliputi lorong tsunami, memorium hall, lobi lantai dua, dan ruang pameran tetap. "Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menyentuh bagi pengunjung. Lorong tsunami akan dilengkapi dengan visual 3D pada lantai dan dinding, menciptakan sensasi seolah berada di tengah gelombang tsunami," ujar Almuniza, Rabu, 17 September 2025. Sementara itu, memorium hall yang ikonik akan diperbaharui dengan serangkaian LED berbentuk persegi panjang, menggantikan layar yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menampilkan konten-konten sejarah dan edukasi secara lebih d...

GenBI Universitas Islam Aceh Sosialisasi CBP Rupiah di MAN 3 Bireuen

GENERASI Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Universitas Islam Aceh  melaksanakan sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bireuen, Sabtu, 20 September 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran kepada pelajar mengenai pentingnya mencintai dan menggunakan Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa. Dalam sosialisasi tersebut, para anggota GenBI memaparkan materi seputar sejarah Rupiah, ciri-ciri keaslian uang, serta cara merawat Rupiah agar tetap dalam kondisi layak edar. Selain itu, siswa juga diajak memahami bagaimana Rupiah mencerminkan identitas dan kebanggaan nasional. Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh semangat. Siswa MAN 3 Bireuen terlihat sangat antusias, ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan serta keaktifan mereka dalam mengikuti sesi kuis. Suasana semakin meriah ketika beberapa siswa berhasil menjawab pertanyaan dan mendapatkan hadiah menarik. "Kami sangat senang bisa hadir di MAN 3 Bireuen. Antusiasm...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...