Langsung ke konten utama

Pakistan blocks YouTube over unIslamic content

The Pakistani government blocked access to YouTube on Thursday because of "sacrilegious" content on the video-sharing website, signaling a growing Internet crackdown against sites deemed offensive to the country's majority Muslim population.

The move against YouTube came a day after the government blocked access to Facebook amid anger over a page on the social networking site that encourages users to post images of Islam's Prophet Muhammad. The page sparked criticism because Islam prohibits any images of the prophet.

The Pakistan Telecommunications Authority did not point to specific material on YouTube that prompted it to block the site, only citing "growing sacrilegious contents." The government took action against both Facebook and YouTube after it failed to persuade the websites to remove the "derogatory material," the regulatory body said in a statement.


It welcomed representatives from the two websites to contact the Pakistani government to resolve the dispute in a way that "ensures religious harmony and respect."

The regulatory body said it has blocked more than 450 Internet links containing offensive material, but it is unclear how many of the links were blocked in the last two days. Access to the online encyclopedia site Wikipedia and the photo sharing site Flickr also was restricted Thursday.

The government blocked Facebook on Wednesday after a group of Islamic lawyers won a court order requiring officials to restrict access to the site until May 31. It was unclear if the ban against YouTube would also be temporary.

The Web page at the center of the Facebook dispute — "Everybody Draw Mohammed Day!" — encourages users to post images of the prophet on May 20 to protest threats made by a radical Muslim group against the creators of "South Park" for depicting Muhammad in a bear suit during an episode earlier this year.

The page sparked protests from radical students in Pakistan, with some holding signs urging Islamic holy war against those who blaspheme the prophet.

A series of cartoons of the prophet published in a Danish newspaper in 2005 sparked violent protests by Muslims around the world, including in Pakistan, and death threats against the cartoonists.

Facebook said Wednesday it was investigating the controversial page.

"While the content does not violate our terms, we do understand it may not be legal in some countries," the company said in a statement. "In cases like this, the approach is sometimes to restrict certain content from being shown in specific countries."

Online reaction to the Facebook ban was supportive in the initial hours after it was implemented. But comments on Twitter — which was still unblocked Thursday and drawing new users thanks to bans on other sites — showed many Internet users were angry about the new, wide-ranging restrictions.

"Sad and embarrassing day in the history of Pakistan. Tough times to be a Pakistani. Questionable decisions in a so called 'democracy,'" one user tweeted.

Pakistan blocked access to YouTube once before for two days in 2008 because of what it said was unIslamic content. Turkey, Thailand, Indonesia and Morocco have all blocked access to YouTube in the past for various reasons.

It remains to be seen how successful the government will be at keeping Pakistan's nearly 20 million Internet users from accessing the blocked sites. Other countries, such as China, permanently ban Facebook and YouTube. But citizens often have little trouble working their way around the ban using proxy servers and other means.

"What's common to Facebook and Lashkar-e-Taiba?" one user on Twitter wrote, referring to a Pakistani militant group. "They are both banned in Pakistan, but Pakistanis can still find them if they want to."

Associated Press writer Anita Chang contributed to this report.

source :  http://blog.taragana.com/index.php/archive/pakistan-blocks-access-to-youtube-in-growing-internet-crackdown-over-sacrilegious-content/

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Persiapkan Inovasi berbasis Teknologi Digital

MUSEUM Tsunami Aceh terus lakukan inovasi untuk menjadi destinasi edukasi kebencanaan yang lebih modern dan menarik. Dengan mengusung konsep digitalisasi, museum akan memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan imersif bagi para pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa empat ruang utama di museum akan ditata ulang secara signifikan. Ruang-ruang tersebut meliputi lorong tsunami, memorium hall, lobi lantai dua, dan ruang pameran tetap. "Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menyentuh bagi pengunjung. Lorong tsunami akan dilengkapi dengan visual 3D pada lantai dan dinding, menciptakan sensasi seolah berada di tengah gelombang tsunami," ujar Almuniza, Rabu, 17 September 2025. Sementara itu, memorium hall yang ikonik akan diperbaharui dengan serangkaian LED berbentuk persegi panjang, menggantikan layar yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menampilkan konten-konten sejarah dan edukasi secara lebih d...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...

GenBI Universitas Islam Aceh Sosialisasi CBP Rupiah di MAN 3 Bireuen

GENERASI Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Universitas Islam Aceh  melaksanakan sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bireuen, Sabtu, 20 September 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran kepada pelajar mengenai pentingnya mencintai dan menggunakan Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa. Dalam sosialisasi tersebut, para anggota GenBI memaparkan materi seputar sejarah Rupiah, ciri-ciri keaslian uang, serta cara merawat Rupiah agar tetap dalam kondisi layak edar. Selain itu, siswa juga diajak memahami bagaimana Rupiah mencerminkan identitas dan kebanggaan nasional. Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh semangat. Siswa MAN 3 Bireuen terlihat sangat antusias, ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan serta keaktifan mereka dalam mengikuti sesi kuis. Suasana semakin meriah ketika beberapa siswa berhasil menjawab pertanyaan dan mendapatkan hadiah menarik. "Kami sangat senang bisa hadir di MAN 3 Bireuen. Antusiasm...