Langsung ke konten utama

Hugo Chávez embraces Twitter to fight online 'conspiracy'

Hugo Chávez on his TV show, Alo Presidente.
Hugo Chávez on his TV show, Alo Presidente. Photograph: Prensa Miraflores/EPA

Think of a camel passing through the eye of a needle, or an irresistable force meeting an immovable object, or a giant round peg in a tiny square hole, and you get the idea: Hugo Chávez meets Twitter.

Venezuela's prolix president, a leader who does not speak so much as bathe in words, thousands of them at a time, is embracing the microblogging site, which caps utterances at 140 characters.

Chávez opened a Twitter account yesterday, using the tag "cadanga", which in Venezuelan Spanish means daring or rebellious.


"Comrades, @Chavezcandanga has been reserved, soon we will have messages there from our comandante," Diosdado Cabello, a close ally of the president and head of the communications watchdog, tweeted from his own account.

The page @Chavezcandanga on twitter.com had more than 25,000 followers this morning. His first tweet in Spanish landed at 14 minutes after midnight: "Hey how's it going? I appeared like I said I would: at midnight. I'm off to Brazil. And very happy to work for Venezuela. We will be victorious!!" he said.

How regularly the president will compress his freewheeling, folksy, meandering, epic discourses into the new medium remains to be seen. He is a talented TV communicator but by his own admission does not know when to shut up.

His Sunday show, Alo Presidente (Hello President), a largely unscripted monologue, often exceeds seven hours, amounting to 54,000 words, or 333,000 characters, about the length of a romance novel.

The newspaper El Nacional ran the story with a picture of the socialist leader in full flow under the disbelieving headline: "In 140 characters?"

Under pressure from economic problems and legislative elections in September, Chávez has told followers to wage a "media war" for hearts, minds and votes.

His popularity has fallen below 50%, according to recent polls, but in previous campaigns the former tank commander has won back support with a mix of charisma, anti-poverty measures and populist giveaways, such as free fridges and matresses.

In addition to his Sunday show and online column Chávez routinely compels all radio and TV stations to broadcast his speeches and ceremonial events live.

Last month he ordered followers to use social networking sites to combat opponents, especially students who use Facebook and other sites to organise protests against the government.

"The internet is a battle trench because it is bringing a current of conspiracy," he said. In the wrong hands tweeting could be a form of terrorism, he added.

Twitter's popularity in Venezuela has exploded to more than 200,000 active accounts – growth last year exceeded 1,000% – giving it one of Latin America's highest per capita rates of usage.

The president promised to launch his own website to promote what he calls his 21st century socialist revolution. "I'm going to put a lot of information there. It's going to be a bombardment."

source : http://www.guardian.co.uk/world/2010/apr/28/hugo-chavez-twitter-venezuela

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Persiapkan Inovasi berbasis Teknologi Digital

MUSEUM Tsunami Aceh terus lakukan inovasi untuk menjadi destinasi edukasi kebencanaan yang lebih modern dan menarik. Dengan mengusung konsep digitalisasi, museum akan memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan imersif bagi para pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa empat ruang utama di museum akan ditata ulang secara signifikan. Ruang-ruang tersebut meliputi lorong tsunami, memorium hall, lobi lantai dua, dan ruang pameran tetap. "Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menyentuh bagi pengunjung. Lorong tsunami akan dilengkapi dengan visual 3D pada lantai dan dinding, menciptakan sensasi seolah berada di tengah gelombang tsunami," ujar Almuniza, Rabu, 17 September 2025. Sementara itu, memorium hall yang ikonik akan diperbaharui dengan serangkaian LED berbentuk persegi panjang, menggantikan layar yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menampilkan konten-konten sejarah dan edukasi secara lebih d...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...

GenBI Universitas Islam Aceh Sosialisasi CBP Rupiah di MAN 3 Bireuen

GENERASI Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Universitas Islam Aceh  melaksanakan sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bireuen, Sabtu, 20 September 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran kepada pelajar mengenai pentingnya mencintai dan menggunakan Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa. Dalam sosialisasi tersebut, para anggota GenBI memaparkan materi seputar sejarah Rupiah, ciri-ciri keaslian uang, serta cara merawat Rupiah agar tetap dalam kondisi layak edar. Selain itu, siswa juga diajak memahami bagaimana Rupiah mencerminkan identitas dan kebanggaan nasional. Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh semangat. Siswa MAN 3 Bireuen terlihat sangat antusias, ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan serta keaktifan mereka dalam mengikuti sesi kuis. Suasana semakin meriah ketika beberapa siswa berhasil menjawab pertanyaan dan mendapatkan hadiah menarik. "Kami sangat senang bisa hadir di MAN 3 Bireuen. Antusiasm...