Langsung ke konten utama

Track Santa Online With Google Earth


It's that time of year again: the Northern American Aerospace Defense Command (NORAD) is partnering with Google to track Santa, so all the world's good boys and girls can follow along online. This is not just an opportunity for you and your kids to see how close Santa is to your house, but it's also a chance to teach your children a little something about the world.
Use the Google Earth Browser Plug-in
Santa began his annual journey at 2 a.m. ET on Thursday, and Google and NORAD have developed many different ways to keep tabs on the jolly old elf this season. One of the best ways to do so is through the Google Earth Web browser plug-in available for Windows and Mac OS X users.
On Windows, the plug-in works with Google Chrome, Internet Explorer 6 or higher, Firefox 2.0 or higher, and Flock. Mac users can use the plug-in with Safari and Firefox 3.0 or higher and some Chromium builds. Google Chrome for Mac does not currently support the Google Earth browser plug-in. You will not be able to track Santa this year using the Google Earth desktop client.

Once you've installed the plug-in, go to noradsanta.org to track Santa's progress using Google Earth inGoogle Maps. You can follow Santa's trail of presents, called his "Sparkles Trail," to see where Saint Nickhas been. Clicking on any of the present icons will give you a user-generated image in a pop-up window courtesy of Google's Panoramio. From the window, you can take a look at more Panoramio images from that stop on Santa's tour, follow a link to learn more about that location on Wikipedia, or zoom in on Google Maps to take a closer look.
There are also YouTube videos you can watch along the way narrated by NORAD officers and staff. In one video, NORAD explains how they've been able to determine Santa's speed by observing the old man's sleigh by observing Santa and Japan's bullet train in relation to Mount Fuji. It turns out that Santa travels at a rate 100 times greater than the speed of the Bullet Train, approximately 17,000 miles per hour. To learn more about using Google Earth to track Santa check out Google's brief slideshow.
TwitterFacebook, Mobile and Picasa Web Albums
If you don't have access to the Google Earth plug-in, you can keep up to date with Santa's travels through Twitter, the NORAD Santa Facebook page, and a Picasa Web album. You can also use Google Maps for mobile at m.noradsanta.org or receive mobile SMS updates by entering your phone number at the bottom of the Norad Santa homepage. Each SMS update includes a link to a Google Map.
There are numerous ways to track Santa thanks to Google and NORAD this season. Not only will you have some fun, but your kids will learn a little bit of geography along the way.

Komentar

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...