Orang pertama memperkenalkan karya ulama besar dari Aceh ini merupakan Syeikh Ismail bin Abdul Muthallib al-Asyi. Karya yang dimaksud itu berjudul Sirajuz Zhalam fi Ma'rifatis Sa'di wan Nahasi fis Syuhuri wal Aiyam, yang dicetak pada bagian pertama grup Tajul Muluk. Kemudian ditemukan karyanya yang berjudul Qunu 'liman Ta'aththuf yang masih dalam bentuk manuskrip, beberapa buah tersimpan di Museum Islam Pusat Islam Kuala Lumpur, juga di Pusat Manuskrip Melayu Perpustakaan Negara Malaysia dan koleksi penulis sendiri. Karena itu, penulis mulai melacak secara serius dan mengumpulkan data mengenai ulama besar Aceh tersebut. Secara tidak disengaja, dua kertas kerja yang dibentangkan dalam Bengkel Sejarah Bahasa Melayu Dari Berbagai Kota (anjuran Bagian Penelitian Bahasa (DBP) dan Institut Bahasa, Kesusasteraan dan Kebudayaan Melayu (UKM 1992), ada sedikit informasi tentang ini. Dalam kertas kerja yang dibentangkan oleh Tuanku Abdul Jalil yaitu seorang Sekre...
Just Hack from Blogspot, anything about World from Hack