Langsung ke konten utama

GenBI UIA Laksanakan Sosialisasi CBP Rupiah ke MAN 7 Bireuen


GENERASI Baru Indonesia (GenBI) kembali melakukan kontribusi dalam mengenalkan Rupiah di kalangan para pelajar. Kali ini, GenBI Universitas Islam Aceh mengirim 9 anggota untuk menggelar kegiatan sosialisasi di MAN 7 Bireuen, Sabtu, 20 September 2025. Pada kali ini berfokus pada pembahasan materi tentang konsep CBP Rupiah dan cara mengenali ciri-ciri Rupiah. 

Dalam kegiatan ini suasana sosialisasinya sangat kondusif dan penuh antusias. Tim GenBI membawa semangat dan pengetahuan untuk berbagi kepada para siswa. Acara di pandu oleh Uswatun Hasanah, kemudian di ikuti dengan kata-kata sambutan dari ketua tim, Abdillah Khairan. Dan dilanjutkan oleh pemateri pertama yaitu Hayatul Husna yang membuka sesi dengan membahasa tentang Bank Indonesia dan konsep CBP. 

Materi yang dibawa membuat siswa mengerti bahwa pentingnya cinta, bangga dan paham rupiah sebagai alat pembayaran yang sah serta simbol dari kedaulatan negara republik Indonesia. Kemudian pemateri kedua yaitu Bardan Salaman dengan pembahasan tentang cara mengenali ciri-ciri Rupiah asli yaitu dengan cara dilihat, di raba dan diterawang.

"Materi yang di bawa bertujuan untuk membangun rasa kesadaran dalam diri siswa siswi untuk menjaga dan merawat rupiah sebagai simbol dan alat pembayaran sah di Indonesia," sebut Bardan. 

Pada kegiatan kali ini para siswa siswi memberi respon yang sangat positif, terbukti dengan banyaknya pertanyaan yang muncul selama sesi tanya jawab, dan antusiasme ini menandakan bahwa kegiatan sosialisasi ini berhasil menciptakan suasana yang menarik.

"Kami tim GenBI UIA sangat bangga dan senang bisa berperan serta dalam memberi edukasi terkait pengenalan rupiah yang tepat dan juga bertanggung jawab dalam bertransaksi," tutur Bardan.

POPULAR

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Say Cheese: 12 Photos That Should Never Have Been Posted Online

You know the old cliche, a picture is worth a thousand words? Turns out that pictures have been deeply undervalued: A single photo can cost you your reputation, your job, even your freedom--if you post it online. Teachers, principals, firefighters, mayors, university presidents, and everyday people have all discovered the dark side of putting the wrong photos and videos on social networking sites. Sometimes they paid the price in embarrassment. An unlucky handful lost their jobs or landed in jail. The results aren't pretty, but they are sometimes hilarious. Here's our dirty dozen--12 pictures their owners probably wish they could take back. 1. Hey Kevin, Tinker Bell Wants Her Outfit Back It's bad enough to dress up like you're about to slip a dollar under some toothless child's pillow. But former intern Kevin Colvin made it much worse by asking his boss at Anglo Irish Bank if he could take time off for a "family emergency in New York," then flitting o...