Arusnya informasi di jejaring sosial atau yang sering disebut social media ternyata bisa juga menarik minat pihak luar. Ya, pihak luar selain manusia. Konon kabar si ‘jin’ (@s_2017_s) yang memiliki akun di kicauan alias Twitter menjadi begitu heboh tanpa perlu klarifikasi.
Sekali lagi, kita sedang mengaitkan dunia maya, dunia nyata, dan dunia gaib. Saya pun senang melakukan penelusuran terkait akun-akun seperti ini, karena mengedukasi kebenaran itu lebih baik dibandingkan mengembar-gemborkan kehebohan tanpa dasar atau dalih yang lengkap.
Momen Ramadhan yang saat ini sedang kita rasakan diberbagai dunia pun penuh suka cita, sepertinya biasanya kita juga mengetahui bahwa makhluk sebangsa jin di bulan yang mulia ini juga dibelenggu. Lalu, apakah kaitannya dengan akun si ‘jin’ ini? kenapa tidak dibelenggu atau kenapa malah muncul di Twitterland? benar-benar pertanyaan yang begitu seru.
“I know that owner of Twitter account, @s_2017_s (which he/she proves he is real jinn) is fake. Here is some proof. In Koran (Quran) and hadis, the technology of satan is higher than human. But why satan use Google Translator to spoke to the followers?,” sebut pemilik Luqman Al-Hakeem bin Mohd Taib dalam sebuah blog –luqmanvipergts.blogspot.com, telah dihapus oleh Google–, Jum’at (14/6) lalu.
Tidak harus berpikir keras urusan akun tersebut, cara paling gampangnya adalah dengan mengidentifikasi beberapa kronologi atau kemunculan awal akun tersebut yang begitu banyak tips di mesin pencari.
Pertama, cek awal kehebohan dari media mana. Dari beberapa media yang menuliskan perihal akun tersebut hampir rata-rata merujuk ke situs yang berada di Timur Tengah atau Arab, seperti Emirates274.com, MSN Arabia dan Harian Daily Ajel. Cuma sayangnya media yang terakhir itu ketika ditelusuri lewat mesin pencari tidak ditemukan secara lengkap situs resmi atau pun yang menandakan kutipan yang diambil oleh ratusan media mengarah pada berita yang jelas. Intinya, secara tidak langsung media telah memulai konspirasi membesarkan akun tersebut.
Kedua, lalukan analisis dengan cara mencari nama akun tersebut lewat forum-forum atau mesin pencari seperti Google, Bing, dan lainnya. Menarik sekali, ketika akun-akun seperti ini diungkapkan oleh mereka penggemar dunia maya alias aliansi peretas seperti yang dilakukan oleh www.defence.pk. Mereka para anggota forum pun bisa mendeteksi lokasi si pembuat akun anonim tersebut, dengan bahasa Arab yang sering digunakannya bahkan tebakan kepada beberapa member mereka yang membuat akun tersebut dengan sengaja bisa berbahasa lain lewat fasilitas situs penerjemah yang ada di internet.
Ketiga, carilah relevansi akun dengan akun lainnya. Ini memang terbilang agak sulit, namun dengan kecanggihan situs pihak ketiga yang ditujukan untuk Twitter bisa dengan mudah kita lakukan. Semisalnya lewat identifikasi akun palsu, fake followers, hingga pada tingkat otoritas sosial (social authority) dengan pengguna akun lain. Seperti yang direport oleh situs TwitterAudit.com, keterangan akun si ‘jin’ tingkat quality score of followers mengalami penurunan drastis ketika titik puncak mencapai 25 persen (heboh) dari total followernya mulai terkuak menjadi kisaran 2 persen, yang artinya Anda bisa menilai sendiri.
Dan masih banyak tips kreatif lainnya yang bisa Anda telusuri dibalik kehebohan akun si ‘jin’ dengan harapan masyarakat (netizen) juga semakin bijak dalam memaknai kehebohan yang ada, terlebih media yang juga termasuk dalam salah satu ‘pembesar’ dalam mengangkat sisi sepele seperti akun di atas. Semoga kita dijauhkan dari godaan syaitan dan berita hoax yang begitu seram untuk dijangkau oleh 3 dunia.[]
Sekali lagi, kita sedang mengaitkan dunia maya, dunia nyata, dan dunia gaib. Saya pun senang melakukan penelusuran terkait akun-akun seperti ini, karena mengedukasi kebenaran itu lebih baik dibandingkan mengembar-gemborkan kehebohan tanpa dasar atau dalih yang lengkap.
Momen Ramadhan yang saat ini sedang kita rasakan diberbagai dunia pun penuh suka cita, sepertinya biasanya kita juga mengetahui bahwa makhluk sebangsa jin di bulan yang mulia ini juga dibelenggu. Lalu, apakah kaitannya dengan akun si ‘jin’ ini? kenapa tidak dibelenggu atau kenapa malah muncul di Twitterland? benar-benar pertanyaan yang begitu seru.
“I know that owner of Twitter account, @s_2017_s (which he/she proves he is real jinn) is fake. Here is some proof. In Koran (Quran) and hadis, the technology of satan is higher than human. But why satan use Google Translator to spoke to the followers?,” sebut pemilik Luqman Al-Hakeem bin Mohd Taib dalam sebuah blog –luqmanvipergts.blogspot.com, telah dihapus oleh Google–, Jum’at (14/6) lalu.
Tidak harus berpikir keras urusan akun tersebut, cara paling gampangnya adalah dengan mengidentifikasi beberapa kronologi atau kemunculan awal akun tersebut yang begitu banyak tips di mesin pencari.
Pertama, cek awal kehebohan dari media mana. Dari beberapa media yang menuliskan perihal akun tersebut hampir rata-rata merujuk ke situs yang berada di Timur Tengah atau Arab, seperti Emirates274.com, MSN Arabia dan Harian Daily Ajel. Cuma sayangnya media yang terakhir itu ketika ditelusuri lewat mesin pencari tidak ditemukan secara lengkap situs resmi atau pun yang menandakan kutipan yang diambil oleh ratusan media mengarah pada berita yang jelas. Intinya, secara tidak langsung media telah memulai konspirasi membesarkan akun tersebut.
Kedua, lalukan analisis dengan cara mencari nama akun tersebut lewat forum-forum atau mesin pencari seperti Google, Bing, dan lainnya. Menarik sekali, ketika akun-akun seperti ini diungkapkan oleh mereka penggemar dunia maya alias aliansi peretas seperti yang dilakukan oleh www.defence.pk. Mereka para anggota forum pun bisa mendeteksi lokasi si pembuat akun anonim tersebut, dengan bahasa Arab yang sering digunakannya bahkan tebakan kepada beberapa member mereka yang membuat akun tersebut dengan sengaja bisa berbahasa lain lewat fasilitas situs penerjemah yang ada di internet.
Ketiga, carilah relevansi akun dengan akun lainnya. Ini memang terbilang agak sulit, namun dengan kecanggihan situs pihak ketiga yang ditujukan untuk Twitter bisa dengan mudah kita lakukan. Semisalnya lewat identifikasi akun palsu, fake followers, hingga pada tingkat otoritas sosial (social authority) dengan pengguna akun lain. Seperti yang direport oleh situs TwitterAudit.com, keterangan akun si ‘jin’ tingkat quality score of followers mengalami penurunan drastis ketika titik puncak mencapai 25 persen (heboh) dari total followernya mulai terkuak menjadi kisaran 2 persen, yang artinya Anda bisa menilai sendiri.
Dan masih banyak tips kreatif lainnya yang bisa Anda telusuri dibalik kehebohan akun si ‘jin’ dengan harapan masyarakat (netizen) juga semakin bijak dalam memaknai kehebohan yang ada, terlebih media yang juga termasuk dalam salah satu ‘pembesar’ dalam mengangkat sisi sepele seperti akun di atas. Semoga kita dijauhkan dari godaan syaitan dan berita hoax yang begitu seram untuk dijangkau oleh 3 dunia.[]
Komentar