Salah satu situs ucanews.com (Union of Catholic Asian News Ltd) yang berbahasa Indonesia, tepatnya Sabtu (8/6) lalu memuat sebuah berita yang ditulis oleh Ryan Dagur tentang pengakuan dari aktivis perempuan (Aceh?) yang menyebutkan keterbelengguannya terhadap syariat Islam yang diterapkan di Serambi Mekkah.
Menariknya berita ini saat disambut riang dengan berbagi komenter di jejaring sosial seperti di akun Facebook Mirza Gragel (Mirza Kamaruddin), namun lebih menarik lagi saya coba telusuri beberapa konten berita tersebut dari domain ucannews.com yang bertuliskan "Catholic News Asia", dengan berbagai label deskripsi dalam bahasa Inggris seperti Church, Featured, dan bla bla.
Lagi-lagi situs ini terlihat kontra bagi umat muslim, sebelum masuk dalam isi dari berita tersebut melihat seluk beluk siapa dan apa tujuan dari situs ucannews.com ini lebih membuat kita bisa terbuka. Pola apalagi yang terjadi dengan pemberitaan seperti ini, orang-orang yang lebih terbuka pada media justru akan menyaring dengan baik dan melihat sisi lain, selain dari toh isi berita. Bagaimana dengan Anda?
Lalu bagaimana dengan isi beritanya? saya tidak berani komentar panjang lebar terkait apakah kebenaran yang (dikutipkan) oleh penulis berita atau narasumber. Terjadi kesenjangan saja, ketika beberapa waktu lalu salah satu tulisan dari Jennie S. Bev malah menyebutkan hasil analisisnya terhadap 72 perempuan muslim di Indonesia ingin penerapan syariat Islam seperti di Aceh yang disimpulkan dari penelitian Pew Research Center. (baca Why 72 per cent of Indonesians want sharia)
Rasa-rasanya Anda bisa menyimpulkan sendiri dengan pikiran sehat tentang pemberitaan seperti ini, dan pastinya kepada inong Aceh baik yang tersebut nama dalam tulisan tersebut juga bisa menulis lebih independen pada media sendiri seperti blog (GoBlog) dari pada dilansir oleh media luar yang tidak tahu betul dimana langit dipijak, ya disitulah langit dijunjung. Menjaga toleransi justru menjadi hal utama, kenapa 'rusuh' dengan godaan seperti ini? Wallahu'alam
Menariknya berita ini saat disambut riang dengan berbagi komenter di jejaring sosial seperti di akun Facebook Mirza Gragel (Mirza Kamaruddin), namun lebih menarik lagi saya coba telusuri beberapa konten berita tersebut dari domain ucannews.com yang bertuliskan "Catholic News Asia", dengan berbagai label deskripsi dalam bahasa Inggris seperti Church, Featured, dan bla bla.
Lagi-lagi situs ini terlihat kontra bagi umat muslim, sebelum masuk dalam isi dari berita tersebut melihat seluk beluk siapa dan apa tujuan dari situs ucannews.com ini lebih membuat kita bisa terbuka. Pola apalagi yang terjadi dengan pemberitaan seperti ini, orang-orang yang lebih terbuka pada media justru akan menyaring dengan baik dan melihat sisi lain, selain dari toh isi berita. Bagaimana dengan Anda?
Lalu bagaimana dengan isi beritanya? saya tidak berani komentar panjang lebar terkait apakah kebenaran yang (dikutipkan) oleh penulis berita atau narasumber. Terjadi kesenjangan saja, ketika beberapa waktu lalu salah satu tulisan dari Jennie S. Bev malah menyebutkan hasil analisisnya terhadap 72 perempuan muslim di Indonesia ingin penerapan syariat Islam seperti di Aceh yang disimpulkan dari penelitian Pew Research Center. (baca Why 72 per cent of Indonesians want sharia)
Rasa-rasanya Anda bisa menyimpulkan sendiri dengan pikiran sehat tentang pemberitaan seperti ini, dan pastinya kepada inong Aceh baik yang tersebut nama dalam tulisan tersebut juga bisa menulis lebih independen pada media sendiri seperti blog (GoBlog) dari pada dilansir oleh media luar yang tidak tahu betul dimana langit dipijak, ya disitulah langit dijunjung. Menjaga toleransi justru menjadi hal utama, kenapa 'rusuh' dengan godaan seperti ini? Wallahu'alam
*link berita tersebut tidak dilampirkan berhubung tidak mau menambah trafik pengunjung ke situs ybs.
Komentar