Langsung ke konten utama

Jumlah Mahar di Aceh untuk 23 Kota/Kabupaten

Pasti ketika Anda melihat list dari tabel ini akan merasa heran, baru penghujung tahun 2012 saya melihat 'peukateun' sampai sedetil ini tersumbat pada facebook seseorang.

Tersebutlah namanya Edo Rajanago, 29 Desember pukul 22.04 WIB menurunkan sebuah table capture program excel berjudul "Jumlah Mahar untuk Mas Kawin di Provinsi Aceh" yang sontak mendapatkan puluhan respon dari pengguna Facebook (informasi penting: akurat dan bermanfaat).

Dalam keteranganya saat ada pertanyaan dari salah satu komentator yang menanyakan pembagian tipe dari A, B, C, dan D tersebut, Edo yang tercatat di profil masih lajang ini menyebutkan klasifikasi pembagian tersebut berdasarkan data dari dara baroe (calon pengantin wanita, -pen).

"Tipe : A, B, C dan D itu dijelaskan oleh pihak Dara Baroe melalui SEULANGKE (pengantar tanda, -pen) di masing2 Kabupaten Kota. Data ini sudah berlaku sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam. Yg tidak puas dg data ini, ragu tidak akurat. silahkan survei lagi, dan silahkan bantah data ini dg data yg anda miliki," sebutnya.

Menariknya, Edo juga menyebutkan bagi pemuda Aceh yang belum melepaskan masa lajang agar tidak berpengaruh dengan data di atas sehingga jangan tidak sampai menikah. "bek gara2 mahar, nikah hana jadeh," jelasnya.

Saya juga tidak mendapatkan data ini sejak dulu, dari beberapa buku sejarah versi Belanda dan Aceh juga hampir tidak ada yang memuat jenis data seperti ini. Bahkan, Keuchik Leumik salah satu pemerhati adat budaya di Aceh yang juga memiliki toko emas sampai saat ini belum saya temukan rilisnya data 'seakurat' dari Edo. hehehe


Sebagai klarifikasi, pastinya ini akan terjawab oleh aneuk agam Aceh yang menikah pada tahun 2012 ini. Benarkah data itu berlaku dalam perjalanannya melamar sang pujaan hati, sejauh mana program cah rauh dari pihak calon daro baroe mengungkapkan tipe-tipe tersebut, termasuk asoe kama, sampai dengan peng angoh.


Karena jika ini 'klaim' sepihak oleh aneuk agam lajang yang masih terkejut melihat harga emas tentu tidak fair dong ya. Pasti dalam pikirannya akan terbentuk sugesti, "hana jadeh meukawen, padahai thon ka meuganto sare".

Tidak tertutup kemungkinan calon dara baroe juga bisa mengomentari ini, toh masih bisa nego dong ya dengan cutbang. "Jak beutrok kalon beudeuh, bek rugoe meuh saket ate", itulah hadih madja yang masih bisa dipakai sampai saat ini.[]

Note: 1 mayam = 3,3 gram (emas 99 karat). 1 mayam = Rp1.730.000,- (kisaran saat ini).

Komentar

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...