Langsung ke konten utama

Review: Hebohnya Atjeh Investment Consultancy Private Limited

Tepat di hari pelantikan Aceh-1 dan Aceh-2 tanggal 25 Juni lalu, di pagi menjelang siang hari saya seperti biasa mengubek-ngubek berita online dan seputar jejaring sosial. 

Tak lain hanya mencari sesuatu yang baru pastinya, tidak saja berita lokal atau nasional tapi juga berita di belahan dunia lain. Toh dengan mesin pencari bisa banyak hal di dunia lain yang bisa kita tahu lewat sekali atau dua kali klik.

Sementara itu, di linimasa saya pun gemuruh pelantikan orang Aceh-1 sangat deras bukan deras riuhnya suasana di gedung suara rakyat a.k.a DPR Aceh melainkan warga yang mengucapkan selamat dan komentar sana sini, yah ibarat nonton sepak bola begitulah suasana di linimasa.

Nah, karena ceritanya lagi berjelajah (browsing) topik kali ini jatuh ke prospek tambang alias pertambangan di Aceh. Topik ini terbilang tidak hangat di media lokal di Aceh, keseringan baru hangat saat terjadi pembebasan tanah, sengketa, urusan izin, bahkan sampai pada masalah kerusakan lingkungan disanalah baru mulai heboh.

Namun kali ini sedikit pun tidak heboh, ditengah ramai-ramai orang di DPRA dengan penuh pengamanan dan penjagaan. Momentum perjanjian untuk menguras isi perut bumi di Aceh telah terjadi ternyata, siapa sangka dan siapa duga?

Mr Pedro Limardo, sosok ini pun kini diburu oleh wartawan lokal di Aceh satu minggu belakangan ini. Karena apa? karena sudah bocor kabar terkait tambang itu pastinya. Yah bisa dibilang media juga telat tahu berita tersebut, karena pada tanggal 25 Juni tersebut hanya berita berbahasa Inggris yang baru memuat tentang isi perjanjian (MoU) tentang tambang di Aceh.

Nama perusahaan Atjeh Investment Consultancy Private Limited pun menjadi fenomena baru untuk urusan tambang di Aceh, banyak orang penasaran dengan nama tersebut sejak kapan ada. Beberapa informasi yang saya dapat per tanggal 25 Juni saya rekap di jejaring sosial sebagai bahan saya untuk mengingat peristiwa/kejadian.

Berbagai isi perjanjian dari perusahaan tersebut seperti dikutip dari SteelGuru.com, adalah:
  1. 10 million shares in the Company upon execution of the MOU;
  2. 2.5 million shares in the Company upon AIC arranging uninterrupted access to the Kuini Prospect, situated within the Company’s ATP IUP for exploration activities and preparation for open pit mining activities;
  3. 2.5 million shares in the Company upon AIC arranging uninterrupted access to the Mutiara Prospect, situated within the MKM IUP for exploration activities and preparation for open-pit mining activities;
  4. 2.5 million shares in the Company upon AIC arranging uninterrupted access to the Air Pinang Prospect, situated within the AMN IUP for exploration activities and preparation for open-pit mining activities;
  5. 2.5 million shares in the Company upon AIC arranging uninterrupted access to the Pelumat Prospect, situated within the BAM IUP for exploration activities and preparation for open pit mining activities;
  6. 5 million shares in the Company upon commencement of open pit mining activities by a newly established open-pit mining subsidiary at any two of the Prospects referred to above;
  7. 5 million shares in the Company upon commencement of processing ore from the open pit mining activities described above;
  8. AIC will be granted unlisted options to purchase up to 20 million shares in the Company as follows: (I). Tranche 1: 10 million unlisted options to be granted on July 1st 2012 at 10 cents per share in Company, expiring June 30th 2013; (II). Tranche 2: subject to the exercise in full of the Tranche 1 options, 10 million unlisted options to be granted on July 1st 2013 at a 15% discount from the then market price, expiring June 30th 2014;
  9. Allocate a total of 10% shares in each of the Company’s subsidiaries MMU, MKM, BAM, ATP, AWC and AMN and issue them to AIC as soon as the open pit mining activities have been carried out in two of the Prospects mentioned above;
  10. Allocate a total of 20% equity in an Indonesian registered Open Pit Mining Company as soon as the Open Pit Mining Company starts its open pit mining activities in any of the areas;
  11. Allocate an initial 20% equity in a proposed listed Open Pit Mining Company, which will take ownership of 100% of the shares in the Indonesian-registered Open Pit Mining Company.
  12. Subject to all of the conditions mentioned above being met, 10 million shares in the Company will be issued to AIC on the successful listing of an Open Pit Mining Company.
Hal menarik lainnya juga terjadi dengan akun twitter @pedrolimardo, yang sebelumnya masih bisa diakses oleh publik, terhitung beberapa hari kemudian setelah mulai dicari tahu oleh wartawan kini telah diset jadi private/protected tweets. Dengan jelas bionya tertulis: if you wanna find out about me, just come direct to me. Don't be a coward.

Tidak hanya file dalam bentuk daring yang saya dapat tentang tambang dari perusahaan yang terdaftar di bursa efek Australia tersebut, bentuk .pdf pun saya temukan.

Lobi-lobi sana sini berembus seperti angin yang terdekap dalam ruangan kedap, hanya bisa keluar perlahan-perlahan dari celah dinding yang mungkin ada bolongan kecil. Buat Anda yang tertarik ingin mencari tahu keadaan nanggroe tentang tambang ini, bisa ikut beberapa link dibawah ini:
- Prosperity Resources increases equity share to 80pct in Aceh Gold and Copper Iup Licenses
- Prosperity Resources update on drill results at Aceh tenements
- Prosperity Resources in Aceh
- Prosperity Gets Local Support for Aceh Gold Project
Prosperity Resources to boost production at Aceh project 

- ACEH PROJECT: Gold-copper
- Agreement could see Aceh project on fast track
- Gold and Copper Exploration in Indonesia
- dll (selamat mencari sendiri)

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...