Lihat judulnya saja sudah kebaratan, tapi isinya Indonesia punya barang.
Kalau biasanya film Indonesia identik dengar horor, cabul, ngesot, kali ini sedikit ada pencerahan dengan hadirnya Serbuan Maut alias The Raid: Redemption dilayar bioskop.
Film bergenre action dan seni bela diri dari Indonesia ini disutradarai oleh seorang sutradara asal Wales, Gareth Evans, dibintangi oleh Iko Uwais (Merantau).
Tepatnya Jum'at (23/3), beberapa hari lalu serentak di putar di empat negara, yaitu di Indonesia, Australia, Kanada dan Amerika Serikat.
Film yang pertunjukan perdananya 8 September 2011 di Festival Film Internasional Toronto (Toronto International Film Festival - TIFF) menyabet penghargaan tertinggi The Cadillac Peoples Choice Award, kini film yang lebih menonjokkan aksi bela diri tradisional pencak silat tersebut bertengger di Hollywood yang disejajarkan dengan film-film dunia lainnya serta masuk dalam deretan 50 film laga terbaik.
Menurut situs IMDb, film ini telah mendapat ratings 8.4/10, dari 2,095 users dengan Metascore: 71/100 serta telah direviews oleh sebanyak 13 user. Padahal di hari H penayangan masih 8.3 dan sampai saat ini ternyata naik 0.1 poin.
Jadi, tidak apa-apa kalau kita kasih jempol. Siapa tahu ke depan film-film Indonesia bisa tembus mancanegara dengan mengangkat seni-seni lain di Indonesia.
Kalau biasanya film Indonesia identik dengar horor, cabul, ngesot, kali ini sedikit ada pencerahan dengan hadirnya Serbuan Maut alias The Raid: Redemption dilayar bioskop.
Film bergenre action dan seni bela diri dari Indonesia ini disutradarai oleh seorang sutradara asal Wales, Gareth Evans, dibintangi oleh Iko Uwais (Merantau).
Tepatnya Jum'at (23/3), beberapa hari lalu serentak di putar di empat negara, yaitu di Indonesia, Australia, Kanada dan Amerika Serikat.
Film yang pertunjukan perdananya 8 September 2011 di Festival Film Internasional Toronto (Toronto International Film Festival - TIFF) menyabet penghargaan tertinggi The Cadillac Peoples Choice Award, kini film yang lebih menonjokkan aksi bela diri tradisional pencak silat tersebut bertengger di Hollywood yang disejajarkan dengan film-film dunia lainnya serta masuk dalam deretan 50 film laga terbaik.
Menurut situs IMDb, film ini telah mendapat ratings 8.4/10, dari 2,095 users dengan Metascore: 71/100 serta telah direviews oleh sebanyak 13 user. Padahal di hari H penayangan masih 8.3 dan sampai saat ini ternyata naik 0.1 poin.
Jadi, tidak apa-apa kalau kita kasih jempol. Siapa tahu ke depan film-film Indonesia bisa tembus mancanegara dengan mengangkat seni-seni lain di Indonesia.