Langsung ke konten utama

CIMB Clicks, Inikan Cara Kuno Menipu Pelanggan?


Perhatian CIMB Pelanggan, 
Ini adalah untuk memberitahukan Anda bahwa account Anda akan diblokir setelah 24 jam karena otentikasi buruk dan hal ini untuk mencegah account Anda dari pencurian online karena sistem keamanan baru kami belum aktif pada account Anda.
Di lain untuk mencegah account Anda dari diblokir dan server keamanan harus diaktifkan pada account Anda, klik pada link account saya di bawah ini aman dan memberikan kami informasi yang diminta. 
AMAN REKENING SAYA.
Salam
rekening DepartemenCIMB Clicks
Begitulah bunyi e-mail dari kesekian kali yang masuk dari security@cimbclicks.co.id. Yang jelas-jelas saya bukan pelanggan atau nasabah dari CIMB.

Padahal secara resmi pihak CIMB telah membuat satu halaman Stay Save Online, dengan sangat jelas pihak CIMB menulis dalam rilisnya:
Never respond to emails, open attachments, or click on suspicious links from reputable institutions or unknown senders asking for personal or financial information. 
Teknik seperti ini memang kerap terjadi di dunia maya dan hampir seluruh bank pernah dipretelin oleh peretas dengan membawa-bawa nama bank-bank besar.

Kalau mau ditelisik lebih lanjut, itu adalah cara kuno mungkin tidak selamanya bagi peretas menganggap cara kuno hilang ditelan masah. Malah lewat cara kuno banyak orang yang sudah 'modern' terpengaruh.

Salah satu tipsnya jika mendapatkan email seperti itu, silahkan tandai dengan SPAM di kotak masuk. Sehingga untuk e-mail berikutnya Anda tidak perlu susah-susah membaca atau membuang waktu membacanya.

Jika pun Anda merasa penasaran, telusuri lebih lanjut dengan cara googling alias mencari tahu di mesin pencari atau forum-forum. Siapa tahu banyak orang yang sudah berbagai informasi tersebut.

Sekian informasi yang bisa saya berikan, bagi Anda pengguna atau nasabah bank apa pun tetaplah waspada dengan e-mail yang tidak jelas. Waspadalah! :)

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...