Langsung ke konten utama

Miskin Pengaman, Situs Milik Pemkab Tulungagung Dibobol Hacker

Situs resmi milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yang beralamatkan www.tulungagung.go.id diserang peretas (hacker). 


Situs berisi berita-berita pemerintahan yang dikelola Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Tulungagung itu tak lagi bisa diakses masyarakat.

"Kami baru tahu website kami diserang hacker Selasa (15/2) pagi," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Tulungagung, Eko Asistono, Rabu. Tampilan website tertutup sepenuhnya oleh gambar kartun wanita seksi berambut pirang dalam pose menantang.

Sementara di atas kartun seksi itu terpampang tulisan  Happy Fucking Valentine's Day dan keterangan tambahan dalam bahasa Inggris yang menyatakan bahwa situs www.tulungagung.go.id telah dibajak oleh pelaku yang menamakan dirinya sebagai Independent Hacker.

Belum diketahui siapa pelaku pembajakan yang berhasil membobol kode pengamanan situs milik Pemda Tulungagung tersebut.

Menurut Eko, sejumlah staf ahli bidang teknologi informasi dan perancang web di dinasnya sejauh ini masih terus berupaya melakukan perbaikan agar laman mereka kembali normal dan bisa diakses seperti biasa.
"Semoga bisa pulih dalam satu atau dua hari ke depan," katanya berharap.
Meski baru sekali menjadi sasaran peretasan, Eko mengakui keamanan situs mereka sangat rentan dibobol pembajak internet. Hal itu bisa terjadi lantaran sistem perlindungan mereka dibangun terkesan ala kadarnya oleh operator lokal dan tidak melibatkan layanan pengamanan profesional seperti google atau joomla.


sumber : http://www.republika.co.id/berita/trendtek/aplikasi/11/02/16/164423-miskin-pengaman-situs-milik-pemkab-tulungagung-dibobol-hacker
Enhanced by Zemanta

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...