Langsung ke konten utama

Google Nyatakan Perang Terhadap Spam

no spam!Image via Wikipedia
Selama ini mesin pencari google dituduh menjadi sarang bagi spam yang bersemayam di iklan mereka. Para penjahat cyber tersebut berhasil meloloskan spam mereka karena dipasangkan menggunakan free pass spam. Hal ini tentu saja langsung dibantah oleh perusahaan asal California tersebut.

Tidak hanya membantah sebagai tempat spam, Google berjanji akan berperang terhadap semua spam yang bersembunyi melalui iklan yang dipasang di layanan mereka. Google menyatakan akan mencoba memilah konten yang isi dan kualitasnya rendah.

Dikutip melalui PC Magazine, Senin (24/1/2011), langkah taktis yang diambil Google adalah dengan meluncurkan dua perubahan algoritmik besar, untuk memerangi ladang konten yang mencakup spam.


''Google akan menindak situs yang melanggar panduan standar kualitas kami,'' jelas Matt Cutts dari Google.

Beberapa peneliti menemukan sejumlah spammer telah terbukti memanfaatkan raksasa mesin pencari Google sebagai alat untuk mengirimkan spam agar terhindar dari penjejakan yang dipasang filter email.

Berdasarkan laporan terakhir MessageLa, ditemukan jumlah website yang diblokir meningkat sekira 91 persen, dari 2.076 situs pada Juni, dan sekira 3.968 pada Juli, dengan persentase terbesar website tersebut terkena serangan SQL injection.

Sebagian besar spam yang ditemukan akan secara otomatis terunduh dengan membawa sebuah anti-spyware program semacam Antivirus XP 2008. Program yang terlihat asli tapi palsu tersebut meminta user untuk membeli lisensinya.

sumber: http://techno.okezone.com/read/2011/01/24/55/417367/google-nyatakan-perang-terhadap-spam
Enhanced by Zemanta

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...