Langsung ke konten utama

Cina Luncurkan Twitter Komunis

Chinese Stamp, 1950. Joseph Stalin and Mao Zed...Image via Wikipedia

Departemen Propaganda di Kota Chongqing Cina meluncurkan situs mikrobloging "Red Microblog" dua hari lalu. Red Microblog dibuat untuk menyaingi Twitter. Dalam lamannya, pendirian situs ini merupakan permintaan Menteri Propaganda Li Changchun untuk menguasai media. 

Sekretaris Partai Komunis Kota Chongqing, Bo Xilai, langsung jadi anggota dan memposting pesan-pesan bernada propaganda. "Saya sangat menyukai kata-kata (Pendiri RRC) Mao Zedong, Dunia milik kita, kita harus bekerja sama," tulisnya, seperti dilaporkan Telegraph, Kamis (16/12).

Pesan-pesan lain tidak kalah optimistis. "Tidak ada langit yang lebih lebar dari telapak tangan, tidak ada jalan yang lebih panjang dari telapak kaki, tidak ada laut yang lebih luas dari hati."
Jumlah pengguna situs ini belum diketahui. Telegraph juga melaporkan sejak kemarin, situs bermasalah dan tidak bisa menerima anggota baru. Harian Inggris ini menilai Red Microblogging akan menerapkan sensor ketat terhadap penggunanya.

Sejak terpilih sebagai Sekretaris Partai tiga tahun lalu, Bo Xilai mencanangkan gerakan memerahkan Chongqing. Dia mengajak warganya untuk menyanyikan lagu-lagu sejarah dan membaca literatur long-march Ketua Mao. Warga juga diminta mengirim pesan singkat telepon seluler yang berisi pujaan kepada negara. Sampai Oktober, sudah terkumpul 120 juta "SMS Merah", sebutan untuk kampanye pesan singkat ini.

Pemerintah Cina melarang satu milyar penduduknya untuk mengakses Twitter. Namun, imitasi Twitter bermunculan. Menurut lembaga analisa Cina EnfoDesk, sebanyak 75 juta penduduk ambil bagian di situs mikrobloging, naik 837 persen dari tahun lalu. 

Enhanced by Zemanta

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...