Langsung ke konten utama

Bahaya Jika Terlalu Banyak SMS-an

Dewasa ini remaja makin ketagihan SMS hingga betah berjam-jam menyendiri. Terlepas dari apapun materi Short Message Service (SMS), aktivitas tersebut menimbulkan banyak dampak buruk.

Sebuah studi oleh Case Western Reserve School of Medicine di Cleveland, Ohio, AS menemukan efek buruk bagi remaja yang telah mengirim lebih dari 120 SMS sehari. Para remaja itu cenderung akan merokok, minuman keras dan melakukan hubungan seks bebas.

Selain itu, remaja kebanyakan SMS juga akan menderita stress, kurang tidur dan terganggu konsentrasi belajarnya. Belum lagi persendian tulang di pergelangan tangan juga terancam cidera. Ini merupakan temuan terbaru terkait perkembangan maraknya para remaja keranjingan SMS di seluruh dunia.
Penelitian yang melibatkan 4.000 remaja di Amerika Serikat ini juga terungkap, terlalu banyak SMSan menurunkan kemampun IQ. Hal ini diketahui setelah diadakan tes IQ kepada remaja yang berSMS ria dibanding dengan yang tidak ketagihan, diketahi remaja yang banyak SMS hasil tes IQ menurun.
Sedangkan dari sisi lalulintas kendaraan, SMS menjadi pemicu tinggi bagi bertambahnya angka kecelakaan. Penelitian ini juga bersesuaian dengan survey sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti dari Monash University di Melbourne, Australia.

Seorang profesor ilmu syaraf, Baroness Susan Greenfield dari Universitas Oxford mengatakan, orang yang terlalu banyak SMS akan mengganggu konsentrasi dan perhatiannya.

Jika di usia remaja, otak sudah terkontaminasi dengan gangguan over SMS maka di usia dewasa dan tua akan makin parah efeknya. Demikian ditulis the sun (1/12)

Dr Richard Graham juga mengakui, saat ini remaja lebih mahir menggunakan teknologi hingga orang dewasa dan orangtuanya kesulitan mengikutinya. Remaja yang terlalu banyak SMSan dan menggunakan jaringan internet berlebihan justru membuat lambat dalam memberikan respon, lalai dalam membaca SMS penting, terutama yang tidak menyenangkan.

Dalam kaitan ini, di beberapa negara sudah mengurangi layanan SMS gratis demi menekan risiko yang akan ditimbulkan bila para remaja terlalu banyak SMSan.

Dr Graham menyarankan, agar membatasi penggunaan ponsel untuk SMS pada waktu tertentu dan di tempat tertentu agar dampak buruk bisa dihindarkan. Dan lebih utama, para remaja dianjurkan untuk melepas headset saat akan tidur.

sumber: http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=53984
Enhanced by Zemanta

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...