Langsung ke konten utama

Anak Kelas Lima SD Memperoleh Sertifikasi Autodesk 3ds Max Associate

Rupanya usia tidak menjadi halangan seseorang untuk berkarya. Dengan dedikasi yang kuat semua orang bisa melakukan apa saja, tanpa adanya batasan usia atau pun dari mana dia berasal. Ze Kun Chen, seorang murid kelas lima SD di China, menjadi orang yang paling muda mendapatkan sertifikasi sebagai Autodesk 3ds Max Associate.

“Saat saya mengetahui bahwa saya lulus dalam ujian seratifikasi Autodesk 3ds Max, saya sangat gembira sampai menari-nari hingga tidur larut malam,” ujar Ze Kun Chen lugu.

CHIP Online Anak Kelas Lima SD Memperoleh Sertifikasi Autodesk 3ds Max Associate
Awal mula Zen Kun mempelajari 3ds Max, karena ia ingin membantu bisnis keluarganya bergerak di pembuatan bingkai. Dia menyadari bahwa pelanggan mengalami kesulitan memahami penggambaran bingkai dalam kualitas 2D, dan menyadari bahwa visualisasi 3D dapat mengkomunikasikan desain lebih baik.
Lalu Zen Kun memperoleh materi pelajaran dan lisensi rds Max gratis melalui program Autodesk China Student Design Community. Ia juga aktif berpartisipasi dalam pelatihan perangkat lunak di Jiang Nan College, sebuah pusat pelatihan resmi Autodesk (Autodesk Authorized Training Center) di Sangxi, dan memperoleh stratifikasi Autodesk di sana.

“Atas nama Autodesk saya mengucapkan selamat kepada Ze Kun Chen. Dengan pikiran yang dipenuhi rasa ingin tahu dan dedikasi yang kuat, ia mampu menciptakan kreasi digital canggih melebihi kemampuan anak seusianya. Saat ini Ze Kun telah menjadi inspirasi bagi desiner dan animator di seluruh dunia untuk terus berkarya,” terang Dr. Joe Astroth, Ph.D, Kepala Pendidikan Autodesk.

via http://chip.co.id/articles/news/2010/12/02/anak-kelas-lima-sd-memperoleh-sertifikasi-autodesk-3ds-max-associate/

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...