Langsung ke konten utama

Preman Hilir Mudik di Kampus UI

University of Indonesia MonumentImage via Wikipedia
SEJAK beberapa hari belakangan, suasana Universitas Indonesia (UI) sedikit berbeda. Sebab, semakin banyaknya orang-orang asing berpakaian preman hilir mudik di kampus tersebut. Mereka dilengkapi identitas khusus yang terkesan sangat tertutup. Untuk mendekatinya saja,orang asing itu langsung menolak. Bahkan mencoba pantauanmelalui kamera pun langsung dihar-dik. Mereka adalah petugas secret service (SS) dari Amerika Serikat.

Kedatangannya petugas keamanan presiden AS itu pastinya bukan tanpa alasan. Ini terkait rencana kunjungan Barfack Obama ke kampus ini. Akitiftas mereka bukan baru kali ini. Sudah sudah tiga hari petugas SS itu berkeliling-keliling kampus. Memantau seluk beluk di kampus tersebut.

"Mulai lift, gedung, pintu masuk, pintu keluar dan lainnya dipantau semua. Mereka membuat catatan sedikit tentang kondisi kampus ini," ungkap petugas keamanan UI yang merahasiakan namanya. Jumlah petugasnya, kata anggota keamanan UI ini tak begitu diketahui persisnya. Yang tampak saat ini ada sekitar lima orang. Mereka hanya melakukan pencatatan dan survey lokasi. Sambil membuat resume terhadap pantauan itu.

Sesekali, sambung dia, terjadi dialog antara pendamping UI dengan anggota SS ini. Dialognya seputar kapasistas gedung, kondisi ruang dan lainnya. Tidak ada pembicaraan lain. Kepala Kantor Komunikasi UI, Vishnu Juwono mengatakan, kebenaran kunjungan Barrack Obama belum dapat dipastikan. "Saya tidak ingin memberikan jawaban pasti. Karena memang belum ada yang bisa dipastikan sampai sekarang," ungkap Vishnu.

Setidaknya ada tiga lembaga yang bisa memastikan kedatangan itu, yakni Kementerian Luar Negeri, Sekretariat Negara dan Kedutaan Amerika Serikat. "Dulu kita juga pernah seperti ini. Begitu disampaikan temyata tidak jadi. Makanya kami lebih bersikap tenang saja. Jika benar datang, kami terima. Jika tidak ptin kami tidak ingin kecewa," tuturnya.

Vishnu mengakui kekecewaan UI terhadap kunjungan Presiden AS pernah dirasakan pada Juni-lalu. Sebelumnya Rektor UI, Gumilar Rusliwa Somantri yang secara langsung memastikan itu. Ternyata dibatalkan dengan sejumlah alasan.

Sementara itu. Kapolres Kota Depok, Kombes Fery Abraham memastikan pengamanan untuk UI terkait kunjungan Presiden AS, sudah dipersiapkan. Polisi bakal mengerahkan 160 personilnyamensterilisasi lokasi tersebut. Kabar kunjungan ke UI itu, sambung dia diketahui saat rapat di Mabes Polri. "Kalau tidak meleset kan 10 Nopember ini, Presiden AS itu datang. Makanya segala persiapan sudah dilakukan," tuturnya. Dari rapat di Mabes Polri, lanjut dia,personel Polres Metro Depok akan menjaga 16 pintu masuk UI, termasuk pintu utama. Sebanyak satu kompi juga akan dikerahkan untuk membantu pengamanan Obama. Ia menuturkan, penjagaan personel dari Polres Metro Depok termasuk dalam penjagaan ring II. Pasalnya, penjagaan langsung Presiden Barrack Obama tetap menjadi tugas secret service serta Mabes Polri.

Rencananya, Presiden Barrack Obama akan menggelar kuliah terbuka pada 10 November mendatang di lapangan depan Rektorat UI. Kuliah tersebut terbuka dihadiri oleh masyarakat, termasuk para pengamat politik dan mahasiswa. "Obama akan memberikan kuliah terbuka pada pukul 11.00-13.00 WIB," jelasnya.

Tiga titik di UI, paparnya, telah disiapkan untuk pendaratan heli yang akan ditumpangi Obama. Titik tersebut, yaitu di Stadion UI dan dua titik di sepanjang Jalan Boulevard UI. Pasukan secret service AS akan hadir dan mensterilkan UI sejak H-7. (*)

Judul asli: Melihat Persiapan Universitas Indonesia Sambut Kuliah Umum Presiden AS Barack Obama, sumber : http://bataviase.co.id/node/446415
Enhanced by Zemanta

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...