Langsung ke konten utama

Lebaran, Pengguna BlackBerry Tinggalkan SMS

oleh : Haryo Adjie Nogo Seno
Kemajuan teknologi jelas membawa implikasi pada bergesernya gaya hidup. Salah satu yang nyata menjelang Lebaran yakni bergesernya gaya berkirim pesan ditengah masyarakat. Sebelum tahun 2002, ucapan Selamat Lebaran masih populer menggunakan jasa surat ber-perangko, tapi setelah dibukanya layanan SMS lintas operator dan berlakunya sistem SKA (sender keep all), gaya berkirim pesan Lebaran mulai bergeser. Walau pesan lewat surat tetap punya segmen sendiri, seperti di level korporat misalnya.

Dengan pola SKA, memberi 'hawa sejuk' bagi operator untuk memberikan tarif SMS yang lebih murah lewat bungkus program promo. Dahsyatnya penggunaan SMS saat Lebaran bisa dilihat dari antisipasi operator dalam menangani trafik. Sebagai ilustrasi Telkomsel menyebut kapasitas SMSC (Short Message Service Center) mencapai 80.000 SMS per detik dan Indosat dengan bilangan 900 juta SMS per menit.

Ditantang Instant Messaging
Meski life time SMS diperkirakan masih panjang, tapi bukan berarti layanan semiliar umat ini tak bisa digeser. Digeser dari segi trafik tentu tidak, tapi dari segi tren booming kini SMS reguler harus bersaing melawan popularitas instant messaging (IM). IM bukan juga sesuatu yang terlalu baru. Hanya saja gaung IM belakangan ikut merambat naik seiring laris manisnya penjualan ponsel pintar BlackBerry yang mempunyai fitur BlackBerry Messenger (BBM).

Penelusuran beberapa responden BlackBerry di Jakarta, mengindikasikan pemakaian BBM begitu populer, bahkan ada yang berani menyatakan jarang lagi menggunakan SMS. Salah satunya diungkapkan Faizal Adiputra, penggiat komunitas BlackBerry di Jakarta ini menyebutkan, setiap hari Ia hampir tak pernah lagi berkrim pesan lewat SMS. Hal senada juga diamini Febriati Nadira, Head of Corporate Communication XL, menurutnya pengguna BlackBerry umumnya sudah jarang berkirim SMS. Untuk XL sendiri 90 persen kapasitas bandwidth BlackBerry terbukti memang lebih dominan digunakan untuk chatting.

Sifat BBM yang interaktif, lintas roaming dan lebih 'menyenangkan' ketimbang SMS memang menjadi indikasi kuatnya tren ini. Ditambah pihak operator juga jor-joran menurunkan tarif paket BlackBerry, plus kualitas koneksi dan kapasitas jaringan yang kian memadai.

Sadar akan meningkatnya tren BBM yang berjalan di platform data, operator pun unjuk gigi dengan meningkatkan kapasitas bandwidth BlackBerry. Pada Lebaran ini Telkomsel menyebutkan telah meningkatkan kapasitas BB menjadi 600 Mbps, Indosat 1 Gbps dan XL 800 Mbps.

Namun secara umum, kejayaan SMS tetap akan berkibar terus, bahkan tren penggunaan SMS dipercaya bakal meningkat dua kali lipat di tahun ini. Boleh jadi tren SMS meningkat secara umum, tapi rasanya bakal menurun di segmen pengguna smartphone BlackBerry yang saat ini jumlah user-nya sudah mendekati 1,5 juta di Tanah Air.

*Penulis adalah Blogger dan Pengamat Telekomunikasi
sumber : http://techno.okezone.com/read/2010/09/09/327/371475/lebaran-pengguna-blackberry-tinggalkan-sms
Enhanced by Zemanta

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...