Langsung ke konten utama

Foto: Djakarta Djaman Doeloe

Ancol 1948
Ancol 1948
1948 hayamwuruk
HayamWuruk 1948
1950 gajahmada
Gajah Mada 1950
1950merdekabarat-thamrin1
Merdeka Barat - Thamrin 1950
1950 pintuair
Pintu air 1950
Harmoni 1954
Harmoni 1954
Jatinegara 1955
Jatinegara 1955
Kramat raya 1955
Kramat raya 1955
Menteng raya 1955
Menteng raya 1955
Pegangsaan Timur No.56
Pegangsaan Timur No.56
Thamrin 1962
Thamrin 1962

kayanya sih sekitaran Monas..??
Becak
Becak
Bina Graha
Bina Graha
Bioskop Megaria
Bioskop Megaria
Gedung Kesenian
Gedung Kesenian
Glodok 1932
Glodok 1932
Istana Negara 1885 (benderanya masih ada birunya :D)
Istana Negara 1885 (benderanya masih ada birunya :D )
Museum Fatahillah
Museum Fatahillah
Pancoran
Pancoran
Paser Baroe
Paser Baroe
Passer baroe
Passer baroe
RSCM tahun 1900 yang masih ada pabrik opiumnya di belakang yang deket universitas bung karno
RSCM tahun 1900 yang masih ada pabrik opiumnya di belakang yang deket universitas bung karno
Stasiun Tj Priok 1929
Stasiun Tj Priok 1929
Pelabuhan Tj. Priok 1935
Pelabuhan Tj. Priok 1935
Thamrin - Sudirman
Thamrin - Sudirman
Taxi
Taxi
Toko Ice Cream (ini ragusa bukan yah??)
Toko Ice Cream (ini ragusa bukan yah??)
Peta Batavia 1897
Peta Batavia 1897

sumber : http://bayugunanjar.wordpress.com/2009/05/07/photo-photo-djakarta-djaman-doeloe/

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...