Langsung ke konten utama

Facebook Siapkan Perayaan 500 Juta Pengguna

Jejaring sosial terbesar di dunia, Facebook tengah bersiap merayakan jumlah anggotanya menembus angka setengah miliar atau lima ratus juta orang.


Menurut situs teknologi TechCrunch, sebagai bagian dari perayaan tersebut, Facebook meminta para karyawannya untuk mengunggah foto-foto mereka sedang merayakan pencapaian itu dan memberi ucapan terima kasih kepada para pengguna Facebook.

Menurut TechCrunch, Facebook mengepul semua foto karyawannya itu pada sebuah akun situs layanan kolaborasi dan berbagi file Drop.io. Beberapa di antaranya ditampilkan oleh TechCrunch.
 
Seperti diberitakan VIVAnews sebelumnya, AllFacebook.com juga mendapat bocoran dari sumbernya, bahwa Facebook tengah menyiapkan pesta besar-besaran menyambut peningkatan jumlah pengguna yang begitu besar.
Sejak beberapa waktu yang lalu, beberapa pihak memang memprediksi bahwa Facebook telah melampaui angka 500 juta. Bahkan, film The Social Network besutan sutradara David Fincher yang menceritakan awal pendirian Facebook juga memilih tag "You Don't Get to 500 Million Friends Without Making A Few Enemies."

Poster film The Social Network
Trailer film ini pun baru saja dilansir di situs YahooMovie. Hanya saja, biasanya perayaan Facebook dilakukan bersamaan dengan event-event dan pengumuman penting Facebook lainnya.

Peningkatan jumlah pengguna Facebook yang mencapai 500 juta orang, juga terbilang sangat cepat. Sebelumnya Facebook baru saja mengumumkan jumlah pengguna sebanyak 400 juta, lima bulan lalu. Dan Facebook juga cuma butuh lima bulan untuk meraih peningkatan pengguna dari 300 juta menjadi 400 juta orang.

Sementara ini, Indonesia merupakan negara ketiga terbesar yang menggunakan jejaring sosial ini di bawah Amerika Serikat dan Inggris. Diperkirakan tak lama lagi Indonesia bakal menduduki peringkat kedua setelah Amerika Serikat.

sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/165087-facebook-siapkan-perayaan-500-juta-pengguna

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...