Langsung ke konten utama

5 Kebiasaan Buruk Saat Menonton Bola

Kebiasaan menonton televisi selama mengikuti Piala Dunia 2010, sanggup mengacaukan kesehatan Anda seumur hidup.

Kehebohan mengikuti pertandingan dalam Piala Dunia 2010 jangan sampai membuat Anda melupakan kesehatan. Seperti yang telah diketahui bersama, menonton televisi memiliki beberapa dampak buruk jika dilakukan dengan kebiasaan yang buruk pula. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang sering kali dilakukan saat menonton televisi, khususnya saat menonton pertandingan bola.

1. Duduk terlalu lama
Posisi nyaman menonton televisi memang dengan duduk, tetapi hal ini tidak baik jika dilakukan dalam waktu yang lama dan terus-menerus. Keadaan di mana otot-otot tidak aktif yaitu pada saat seseorang duduk lama dalam posisi tidak berbaring diduga dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan. Oleh karena itu, jangan lupa untuk sesekali berjalan dan stretching ketika duduk lama.

2. Mendekat ke televisi
Tidak puas dengan apa yang terlihat dari jarak aman menonton televisi, banyak orang yang memilih untuk mendekat ke televisi. Padahal sinar yang dipancarkan televisi membuat otot-otot mata berusaha lebih keras untuk menyerapnya yang berakibat pada berkurangnya kemampuan melihat seseorang.
3. Menonton dalam gelap
Gambar tampilan di televisi memang terlihat lebih jelas dan menarik ketika keadaan ruangan gelap. Namun sinar dan warna-warna yang ditangkap mata juga menjadi lebih tajam karena tidak ada sinar di sekelilingnya yang membuat tampilan tidak terlalu kontras. Hal ini tidak baik untuk mata karena mata memiliki batas kemampuan tertentu.

4. Menonton sambil tiduran
Capek menonton televisi sambil duduk, maka posisi tiduran pun dipilih untuk menonton televisi. Selain tidak baik untuk otot-otot tubuh, posisi ini juga tidak baik untuk mata Anda. Keadaan ini membuat kelengkungan permukaan kornea atau lensa mata tidak rata, penyebab gangguan mata silinder atau astigmatisma.

5. Melahap camilan
Menonton televisi dalam diam rasanya memang tidak enak, banyak orang menyertainya dengan melahap berbagai camilan sebagai teman menonton televisi. Sebenarnya kebiasaan ini baik-baik saja asal camilannya sehat dan tidak dikonsumsi berlebihan. Buruknya, melahap camilan saat menonton televisi membuat orang tidak perhatian untuk membatasi banyak camilan yang dilahap.

sumber : http://woman.kapanlagi.com/kesehatan//4922-5-kebiasaan-buruk-saat-menonton-bola.html

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...