Langsung ke konten utama

100 Juta Data Pribadi Pengguna Facebook Bebas Beredar

Data personal dari sekitar 100 juta pengguna Facebook telah dikumpulkan dan dipublikasikan di internet oleh konsultan security. Daftar data tersebut telah di-share sebagai file yang bisa diunduh, berisi URL dari setiap profil pengguna Facebook yang memungkinkan untuk dicari berdasarkan nama mereka, dan juga ID unik mereka.

Nah, file ini sudah menyebar secara luas melalui jejaring elektronik. Di Pirate Bay, situs file sharing terbesar di dunia, file ini sudah diunduh dan didistribusikan oleh lebih dari 1.000 pengguna.

Penyedia data bernama Bowles bilang, ia mempublikasikan data tersebut untuk menyoroti isu privasi. Namun, bagi Facebook tindakan Bowles tidak merugikan siapapun dan informasi tersebut memang diperuntukkan bagi publik dan tersedia secara bebas di ranah maya.

"Orang-orang yang menggunakan Facebook merupakan pemilik informasi tersebut dan punya hak untuk membagi apa yang ingin mereka bagi, membagi pada orang-orang yang mereka inginkan, dan membagi kapanpun mereka mau," kata Facebook melalui pernyataannya kepada BBC News.


Facebook menyatakan dalam hal ini, informasi tersebut berisi data-data pengguna Facebook yang sebelumnya telah disetujui oleh penggunanya untuk di-share secara publik, dikumpulkan melalui mesin pencari seperti Google dan Bing. "Data yang sangat pribadi, jelas saja, tidak tersedia," lanjut pernyataan tersebut.

Simon Davies dari Privacy International mengatakan, Facebook telah diberi peringatan sebelumnya bahwa hal seperti ini kemungkinan bakal terjadi. "Facebook seharusnya bisa mengantisipasi 'serangan ini dan bisa melakukan tindakan untuk mencegahnya," kata Davies.

Menurutnya, akan ada begitu banyak keluhan dari orang-orang pengguan Facebook saat ini yang bertanya-tanya siapa sajakah yang memiliki data-data mereka dan apa yang sebaiknya mereka lakukan dengan adanya database yang terbuka ini.

sumber : http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/07/30/09333435/100.Juta.Data.Pribadi.Pengguna.Facebook.Bebas.Beredar-3

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...