Setiap orang pasti ingin mendapatkan perhatian dari lingkungan sekitarnya, karena itu tak jarang jika seseorang melakukan segala hal agar bisa diperhatikan orang lain. Tapi jika kondisi ini sudah menetap dan menjadi pola emosi yang berlebihan dalam mencari perhatian, maka kemungkinan mengalami gangguan kepribadian histrionik.
Seseorang dengan gangguan ini memiliki keinginan yang besar untuk diperhatikan dan sering berperilaku secara berlebihan (dramatis) atau tidak tepat untuk mendapatkan perhatian, seperti pura-pura sakit agar bisa diperhatikan orang lain. Karena itu arti kata dari histrionik ini sendiri adalah dramatis atau teater.
Dalam banyak kasus, orang dengan gangguan kepribadian ini memiliki keterampilan sosial yang baik. Namun orang tersebut cenderung menggunakan keterampilan ini untuk memanipulasi orang lain sehingga ia bisa menjadi pusat perhatian. Seperti dikutip dari WebMD, Rabu (16/6/2010) ada beberapa tanda dari histrionik, yaitu:
1. Memiliki perasaan tidak nyaman kecuali jika ia yang menjadi pusat perhatian.
2. Terjadi perubahan emosi yang cepat.
3. Beraksi sangat dramatis seperti sedang melakukan sebuah pertunjukan dengan emosi dan ekspresi berlebihan. Namun yang terlihat tampak seperti kurang ketulusan.
4. Berusaha terus untuk mencari kepastian atau persetujuan dari lingkungannya.
5. Bersikap menggoda atau berperilaku genit yang tidak pada tempatnya.
6. Menjadi sangat sensitif terhadap kritikan dan ketidaksetujuan dari orang-orang disekitarnya.
7. Memiliki kesulitan dalam menjaga hubungan, karena terkadang terlihat palsu dan dangkal saat berhubungan dengan orang lain.
8. Tidak berpikir sebelum bertindak.
9. Terkadang menjadi egois dan jarang menunjukkan kepedulian terhadap orang lain.
10. Tiba-tiba menjadi perhatian terhadap penampilan fisik.
11. Memiliki toleransi yang rendah terhadap frustasi serta mudah merasa bosan.
12. Mengancam untuk melakukan tindakan bodoh seperti akan bunuh diri agar bisa mendapatkan perhatian.
Hingga kini penyebab pasti dari gangguan kepribadian ini belum diketahui dengan jelas. Tapi banyak ahli kesehatan yang mempelajari ada faktor keturunan yang turut memainkan peran dalam pengembangannya. Selain itu faktor lingkungan atau masa lalunya yang kurang kasih sayang juga bisa menjadi faktor pemicu gangguan kepribadian ini.
Jika gejala tersebut hadir, maka dokter akan mulai melakukan evaluasi terhadap riwayat medisnya secara lengkap dan juga pemeriksaan fisik. Sedangkan tes laboratorium yang dilakukan biasanya untuk menyingkirkan penyakit fisik yang memiliki gejala sama. Jika tidak ditemukan penyakit, maka seseorang akan direkomendasaikan ke psikolog atau psikiater.
Secara umum orang dengan histrionik mempercayai bahwa dirinya tidak membutuhkan terapi dan cenderung membesar-besarkan perasaannya untuk tidak menyukai rutinitas. Tapi orang ini akan mulai mencari bantuan jika sudah mengalami depresi yang kemungkinan terkait dengan tindakannya yang membuatnya tertekan.
sumber : http://health.detik.com/read/2010/06/16/083051/1379132/763/terlalu-lebay-adalah-gangguan-kepribadian?993306755
Seseorang dengan gangguan ini memiliki keinginan yang besar untuk diperhatikan dan sering berperilaku secara berlebihan (dramatis) atau tidak tepat untuk mendapatkan perhatian, seperti pura-pura sakit agar bisa diperhatikan orang lain. Karena itu arti kata dari histrionik ini sendiri adalah dramatis atau teater.
Dalam banyak kasus, orang dengan gangguan kepribadian ini memiliki keterampilan sosial yang baik. Namun orang tersebut cenderung menggunakan keterampilan ini untuk memanipulasi orang lain sehingga ia bisa menjadi pusat perhatian. Seperti dikutip dari WebMD, Rabu (16/6/2010) ada beberapa tanda dari histrionik, yaitu:
1. Memiliki perasaan tidak nyaman kecuali jika ia yang menjadi pusat perhatian.
2. Terjadi perubahan emosi yang cepat.
3. Beraksi sangat dramatis seperti sedang melakukan sebuah pertunjukan dengan emosi dan ekspresi berlebihan. Namun yang terlihat tampak seperti kurang ketulusan.
4. Berusaha terus untuk mencari kepastian atau persetujuan dari lingkungannya.
5. Bersikap menggoda atau berperilaku genit yang tidak pada tempatnya.
6. Menjadi sangat sensitif terhadap kritikan dan ketidaksetujuan dari orang-orang disekitarnya.
7. Memiliki kesulitan dalam menjaga hubungan, karena terkadang terlihat palsu dan dangkal saat berhubungan dengan orang lain.
8. Tidak berpikir sebelum bertindak.
9. Terkadang menjadi egois dan jarang menunjukkan kepedulian terhadap orang lain.
10. Tiba-tiba menjadi perhatian terhadap penampilan fisik.
11. Memiliki toleransi yang rendah terhadap frustasi serta mudah merasa bosan.
12. Mengancam untuk melakukan tindakan bodoh seperti akan bunuh diri agar bisa mendapatkan perhatian.
Hingga kini penyebab pasti dari gangguan kepribadian ini belum diketahui dengan jelas. Tapi banyak ahli kesehatan yang mempelajari ada faktor keturunan yang turut memainkan peran dalam pengembangannya. Selain itu faktor lingkungan atau masa lalunya yang kurang kasih sayang juga bisa menjadi faktor pemicu gangguan kepribadian ini.
Jika gejala tersebut hadir, maka dokter akan mulai melakukan evaluasi terhadap riwayat medisnya secara lengkap dan juga pemeriksaan fisik. Sedangkan tes laboratorium yang dilakukan biasanya untuk menyingkirkan penyakit fisik yang memiliki gejala sama. Jika tidak ditemukan penyakit, maka seseorang akan direkomendasaikan ke psikolog atau psikiater.
Secara umum orang dengan histrionik mempercayai bahwa dirinya tidak membutuhkan terapi dan cenderung membesar-besarkan perasaannya untuk tidak menyukai rutinitas. Tapi orang ini akan mulai mencari bantuan jika sudah mengalami depresi yang kemungkinan terkait dengan tindakannya yang membuatnya tertekan.
sumber : http://health.detik.com/read/2010/06/16/083051/1379132/763/terlalu-lebay-adalah-gangguan-kepribadian?993306755