Langsung ke konten utama

Google Siapkan Pembunuh Facebook

Google dirumorkan akan meluncurkan layanan pembunuh Facebook. Rumor itu didapat dari update singkat Twitter pendiri Digg, Kevin Rose.

Menurut Rose, layanan baru ini akan disebut "Google Me," dan dalam beberapa hal akan menawarkan fungsi sosial yang bisa menyaingi Facebook.

Jika benar, ini bukan pertama kali Google meluncurkan layanan profil tinggi Web 2.0. Sebelumnya perusahan itu memiliki Google Buzz.

Masih belum jelas seberapa banyak tanda Buzz telah dibuat menyangkut jumlah penggunanya, namun menurut ReadWriteWeb, 90 persen semua konten yang diterbitkan di Buzz hanya pengulangan otomatis dari yang ada di akun Twitter atau RSS feed.

Jadi apa, akankah rancagan Google Me akan berhasil? Sejauh ini rincian hanyalah spekulasi semata. Namun demikian, tampak Google Me bisa berjalan sebagai upgrade ke layanan Google Profil, yang hampir seperti sebuah halaman profil biografi mini.


Namun, tidak jelas bagaimana pemberi informasi Google yakni Buzz, Wave, dan Orkut akan mengikat dalam gambaran besar.

"Karena akun Google dibutuhkan untuk menggunakan Orkut, dan akun Gmail diperlukan untuk Buzz, kita bisa berasumsi bahwa kita melihat sekitar 200 juta pengguna layanan dari gabungan dua hal ini," tulis Brad McCarty dari The Next Web.

"Itu tidak akan sulit bagi Google tidak hanya jadi duri, tapi benar-benar datang mengetuk dengan keras di pintu Facebook," tambahnya.

sumber : http://www.inilah.com/news/read/teknologi/2010/06/28/628771/google-siapkan-pembunuh-facebook/

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Persiapkan Inovasi berbasis Teknologi Digital

MUSEUM Tsunami Aceh terus lakukan inovasi untuk menjadi destinasi edukasi kebencanaan yang lebih modern dan menarik. Dengan mengusung konsep digitalisasi, museum akan memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan imersif bagi para pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa empat ruang utama di museum akan ditata ulang secara signifikan. Ruang-ruang tersebut meliputi lorong tsunami, memorium hall, lobi lantai dua, dan ruang pameran tetap. "Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menyentuh bagi pengunjung. Lorong tsunami akan dilengkapi dengan visual 3D pada lantai dan dinding, menciptakan sensasi seolah berada di tengah gelombang tsunami," ujar Almuniza, Rabu, 17 September 2025. Sementara itu, memorium hall yang ikonik akan diperbaharui dengan serangkaian LED berbentuk persegi panjang, menggantikan layar yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menampilkan konten-konten sejarah dan edukasi secara lebih d...

GenBI Universitas Islam Aceh Sosialisasi CBP Rupiah di MAN 3 Bireuen

GENERASI Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Universitas Islam Aceh  melaksanakan sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bireuen, Sabtu, 20 September 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran kepada pelajar mengenai pentingnya mencintai dan menggunakan Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa. Dalam sosialisasi tersebut, para anggota GenBI memaparkan materi seputar sejarah Rupiah, ciri-ciri keaslian uang, serta cara merawat Rupiah agar tetap dalam kondisi layak edar. Selain itu, siswa juga diajak memahami bagaimana Rupiah mencerminkan identitas dan kebanggaan nasional. Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh semangat. Siswa MAN 3 Bireuen terlihat sangat antusias, ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan serta keaktifan mereka dalam mengikuti sesi kuis. Suasana semakin meriah ketika beberapa siswa berhasil menjawab pertanyaan dan mendapatkan hadiah menarik. "Kami sangat senang bisa hadir di MAN 3 Bireuen. Antusiasm...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...