Langsung ke konten utama

Google Diawasi karena Konten Anti-Islam

Pakistan mulai mengawasi beberapa website terkenal dalam upayaa untuk memblokir konten yang dianggap anti-Islam, salah satunya adalah Google.

Tujuh website utama, yaitu Google, YouTube, Amazon, MSN, Hotmail dan Bing dari Microsoft akan dimonitor dan 17 website lain yang kurang diketahui telah diblokir di bawah perintah pengadilan karena tuduhan adanya material yang berbau penghinaan agama, menurut juru bicara Otoritas Telekomunikasi Pakistan.

Gerakan ini mengikuti pemblokiran sementara yang dikenakan Pakistan pada Facebook pada bulan Mei.

Dia menambahkan: “Jika tautan (link) tertentu yang mengandung konten ofensif muncul di website ini, tautan tersebut akan diblokir sesegera mungkin tanpa mengganggu website utamanya.

Scott Robin, juru bicara Google, merespon balik bahwa perusahaan itu bermaksud memonitor bagaimana kebijakan baru tersebut akan mempengaruhi layanan Google.


Dia menambahkan bahwa "Google dan YouTube adalah platform untuk kebebasan berekspresi, dan kami berusaha membuatnya sebanyak mungkin. konten yang dapat diakses di layanan kami dan tetap dapat memastikan bagimana kami menerapkan kebijakan kami.”

Yahoo mengatakan bahwa tindakan Pakistan mengecewakan. Microsoft dan Amazon belum merespon hal ini.

Sebelumnya pengadilan Pakistan memblokir Facebook selama 2 pekan di bulan Mei kemarin karena protes terhadap sebuah halaman yang mendorong para pengguna untuk memasukkan gambar Nabi Muhammad.

sumber : http://www.inilah.com/news/read/teknologi/2010/06/27/627411/google-diawasi-karena-konten-anti-islam/

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Persiapkan Inovasi berbasis Teknologi Digital

MUSEUM Tsunami Aceh terus lakukan inovasi untuk menjadi destinasi edukasi kebencanaan yang lebih modern dan menarik. Dengan mengusung konsep digitalisasi, museum akan memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan imersif bagi para pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa empat ruang utama di museum akan ditata ulang secara signifikan. Ruang-ruang tersebut meliputi lorong tsunami, memorium hall, lobi lantai dua, dan ruang pameran tetap. "Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menyentuh bagi pengunjung. Lorong tsunami akan dilengkapi dengan visual 3D pada lantai dan dinding, menciptakan sensasi seolah berada di tengah gelombang tsunami," ujar Almuniza, Rabu, 17 September 2025. Sementara itu, memorium hall yang ikonik akan diperbaharui dengan serangkaian LED berbentuk persegi panjang, menggantikan layar yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menampilkan konten-konten sejarah dan edukasi secara lebih d...

GenBI Universitas Islam Aceh Sosialisasi CBP Rupiah di MAN 3 Bireuen

GENERASI Baru Indonesia (GenBI) Komisariat Universitas Islam Aceh  melaksanakan sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bireuen, Sabtu, 20 September 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran kepada pelajar mengenai pentingnya mencintai dan menggunakan Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa. Dalam sosialisasi tersebut, para anggota GenBI memaparkan materi seputar sejarah Rupiah, ciri-ciri keaslian uang, serta cara merawat Rupiah agar tetap dalam kondisi layak edar. Selain itu, siswa juga diajak memahami bagaimana Rupiah mencerminkan identitas dan kebanggaan nasional. Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh semangat. Siswa MAN 3 Bireuen terlihat sangat antusias, ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan serta keaktifan mereka dalam mengikuti sesi kuis. Suasana semakin meriah ketika beberapa siswa berhasil menjawab pertanyaan dan mendapatkan hadiah menarik. "Kami sangat senang bisa hadir di MAN 3 Bireuen. Antusiasm...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...