Langsung ke konten utama

Sebuah Pelajaran Tentang Teknologi Ponsel

Bagaimana ponsel bekerja adalah menarik, tapi agak rumit untuk menjelaskan. Untuk membantu Anda, saya akan menjelaskan apa yang terjadi bila Anda mengambil telepon Anda dan membuat panggilan telepon.

Jadi Anda punya telepon Anda di tangan Anda. Saya yakin Anda tahu bahwa bar sinyal pada layar menunjukkan seberapa baik sinyal telepon Anda dapatkan. Apakah yang menentukan ini adalah seberapa dekat Anda dengan stasiun pangkalan - yang adalah, antena yang terhubung ke jaringan, kabel telepon yang sebenarnya.

stasiun Base merupakan inti dari sebuah jaringan telepon selular, dan ada banyak dari mereka. Di kota, mereka dapat sesedikit seperempat mil terpisah, dan bahkan jauh di pedesaan cenderung terjadi satu setiap lima mil atau lebih. Anda tidak cenderung melihat mereka, karena mereka pandai menyamar - sering di menara gereja, kadang-kadang bahkan menyamar sebagai pohon - tetapi mereka yang benar-benar di mana-mana.


Pada kenyataannya, ketika Anda membayar tagihan telepon mobile Anda, itu antena ini bahwa Anda membayar untuk - dan jika Anda memiliki kampanye melawan yang baru dibangun di dekat rumah Anda, kemungkinan besar bahwa Anda berkampanye melawan sinyal telepon Anda sendiri.

Dimanapun Anda berada, kemudian, ada antena terdekat untuk Anda untuk terhubung ke - jika tidak ada, atau jika Anda berada di luar lini terlihat (bawah tanah, misalnya), maka Anda tidak mendapatkan sinyal dan tidak dapat membuat panggilan apa pun. Bila Anda memindahkan keluar dari jangkauan satu base station, dengan cepat akan memberitahukan yang berikutnya bersama untuk melihat keluar untuk Anda, memungkinkan Anda untuk bergerak cepat antara daerah tanpa kehilangan sinyal bahkan untuk satu detik. Itulah sebabnya dikenal sebagai jaringan selular ': itu karena banyak bagian-bagian individu membentuk jaringan terputus, hanya cara yang sama seperti sejumlah besar sel membentuk tubuh Anda.

sumber : http://www.johns-company.com/index.php?lang=id&cat=59&month=2010-04&id=40904

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...