Langsung ke konten utama

"Facebookers" Gorotalo Khawatir Unggah Dokumen Pribadi

Sejumlah "Facebookers" atau pengguna facebook mulai khawatir untuk mengunggah dokumen mereka yang bersifat pribadi ke dalam situs pertemanan tersebut.

Kekhawatiran itu menyusul informasi yang beredar, bahwa dokumen-dokumen pribadi seperti foto keluarga, foto "tempo dulu" bersama kawan-kawan lama, atau catatan-catatan penting yang diunggah oleh pengguna facebook itu, sewaktu-waktu dapat digunakan dan menjadi hak milik facebook sendiri.

Agustina, salah seorang pengguna Facebook di Gorontalo, Jumat, mengatakan mengaku cukup terkejut dengan informasi tersebut.

"Jangan unggah foto keluarga, anak-anak anda , atau foto lainnya yang punya nilai kenangan. Jangan unggah sesuatu yang punya nilai hak cipta milik anda. Misalnya ada yang mengarang buku lalu di publikasikan di Facebook. Facebook berhak menjual buku anda! Itu sama saja dengan anda menyatakan bahwa itu milik Facebook!," demikian Agustina menirukan isi informasi yang beredar pada sejumlah milis yang diikutinya itu.



Informasi yang tersebar dari teman ke teman lainnya, di jaringan milis itu juga menyebutkan bahwa "Kalau anda menghapus sesuatu yang sudah di kirimkan di facebook, maka jangan berpikir bahwa anda sudah benar-benar menghapusnya. Apa pun yang sudah di publikasikan itu sudah menjadi milik facebook dan mereka simpan Kalau anda menghapus, itu hanya menghapus akses di akun anda saja`

Rommy, pengguna facebook lainnya juga mengaku tak kalah kaget dengan informasi yang turut dibacanya itu.

Di bagian lain informasi itu juga menyebutkan, bahwa jika suatu ketika ada iklan produk bayi yang fotonya ternyata adalah anak anda, maka jangan kaget. karena Facebook punya hak menjual semua isi Facebook.

"Cukup mengkhawatirkan juga, di akun pribadi saya cukup banyak foto-foto keluarga seperti yang disebutkan dalam informasi tersebut, ironisnya kita tidak bisa menuntut jika foto kita disalahgunakan," Kata dia.

Dirinya kini mengaku tak berani lagi mempublikasikan dokumen apapun, pada akun facebook pribadinya itu.

sumber : http://www.antaranews.com/berita/1270815288/facebookers-gorotalo-khawatir-unggah-dokumen-pribadi

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...