Langsung ke konten utama

Buy 43 iPads with the Price of Apple Lisa

The price of Apple Lisa was $9995 when it was introduced first in 1983. If you consider the inflation, it would cost $21,844.85 in today's market. Today you can buy 43 iPads at $499 each with this amount of money. Considering the inflation today, iPad is less expensive than Apple I ($2,540.07), Macintosh Portable ($11,358.59), Newton Message Pad ($1,048.47), Mac mini ($553.64) and iPhone ($521.49). The list includes the 1977 Apple II for $4,641.25, 1991 PowerBook 100 for $3,660.90, 1998 iMac G3 for $1,593.91, 2002 eMac for $1,023, and 2006 MacBook for $1,181.25 after adjusting the inflation. Only the cost of first iPod ($488.46) is less than the iPad today.

The Apple iPad that goes on sale this Saturday starts at $499 with 16 gb model and comes with Only Wi-fi connection. When Apple unveiled the plan in Jan for Tablet pc, analysts expected that the price is going to be anywhere between $800 and $1000. Some analysts also thought that the cost may go up to $2000 for the OLED display one.

One analysts found in February that the total cost of iPad components is $219. He also estimated that the most expensive part is the multi-touch 9.7-inch display that costs $80. Apple A4 processor for iPad that is manufactured by Samsung, was estimated at about $17 per unit and the price of the 16GB of memory was supposed to be at $29.50.



Nevertheless, all of us are waiting for the big launch of iPad this Saturday. Apple pushed back the ship date by two weeks (April 12) of iPad for those customers who ordered the Tablet through company web site. The company also witnessed the strong demand for iPad accessories like keyboard dock and power adapter, Newton, iPhone.

source : http://blog.taragana.com/index.php/archive/buy-43-ipads-with-the-price-of-apple-lisa/

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...