Langsung ke konten utama

BlackBerry Onyx Putih Segera Dirilis

Perangkat BlackBerry selalu identik dengan warna hitam. Dan, nyatanya warna ini memang paling mudah ditemui karena digunakan oleh kebanyakan orang. Tetapi, bukan berarti perangkat BlackBerry bewarna putih kemudian tidak laku di pasaran. Ia selalu mempunyai tempat tersendiri bagi kalangan tertentu.

Setelah Bold dan Gemini, kini giliran Onyx yang muncul dengan warna putih. Dilansir VIVAnews dari Pocket-Lint, Jumat 9 April 2010, Research In Motion (RIM), vendor perangkat sekaligus layanan BlackBerry asal Kanada, berencana merilis BlackBerry Bold 9700 alias Onyx di Inggris dalam waktu dekat.

Tak ada yang berbeda dibandingkan BlackBerry Onyx warna hitam, kecuali warna. BlackBerry Onyx putih ini juga bekerja di jaringan 3G HSDPA, WiFi b/g, dengan prosesor berkecepatan 624MHz, memori flash 256MB serta kamera 3,2 megapiksel (autofokus, lampu flash, dan rekam video). Fitur GPS terintegrasi yang mendukung aplikasi peta dan photo geotagging juga ada.



Dengan dimensi seukuran 10,9cm x 6cm x 1,4cm, dan bobot 122 gram, Onyx menggunakan layar 2,44 inci beresolusi 480x360, 245 ppi. Papan ketik Qwerty-nya dilapis krom sehingga cukup nyaman saat diketik.

Sama halnya dengan Gemini, pada Onyx, RIM juga menggunakan navigasi trackpad, bukan trackball, seperti pada hampir semua produknya selama ini. Dengan OS versi 5, RIM menjanjikan pengalaman browsing web yang lebih baik serta proses JavaScript yang lebih cepat.

"Kerangka krom yang dipadu dengan warna putih membuatnya terlihat lebih dari sekedar Onyx bewarna putih," kata RIM dalam siaran persnya.

Di Inggris, BlackBerry Bold 9700 putih akan segera tersedia secara online dan beberapa toko di Carphone Warehouse dan T-Mobile. Sementara di Indonesia, menurut sumber VIVAnews, beberapa mitra resmi RIM telah memesannya dan kini tinggal menunggu kedatangannya.

sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/142815-blackberry_onyx_putih_segera_dirilis

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...