Langsung ke konten utama

Penjahat Seks Perkosa dan Bunuh Teman Facebook

Peter Chapman, seorang pria di Inggris melakukan aksi keji via internet dan akhirnya diganjar hukuman seumur hidup. Chapman memperkosa dan membunuh seorang gadis yang dirayunya via Facebook.

Korban kebiadabannya adalah Asleigh Hall, pelajar wanita yang baru berumur 17 tahun. Chapman menyamar sebagai pria tampan bernama Pete di Facebook sehingga korban tergoda.

Hall sendiri memang sangat menginginkan seorang pacar. Hal ini memudahkan tersangka mendekati korban. Bahkan kemudian, korban tanpa pikir panjang memberi nomor teleponnya pada tersangka.

"Chapman memakai profil tampan itu untuk merayu korban agar mau menemuinya. Ashleigh punya kepercayaan diri rendah dan jika ada pria yang memperhatikannya, ia mudah tergoda," ucap Graham Reeds, jaksa penuntut.

Cerdiknya lagi, Chapman yang fisiknya tergolong tidak menawan ini kemudian menyamar sebagai ayah Pete untuk menemui korban di dunia nyata.
Korban yang tak sadar tengah dijebak, menurut saja ketika diajak pergi Chapman yang dikiranya sebagai ayah pria pujaannya. Malang tak dapat ditolak, ia diperkosa Chapman di dalam mobil, lalu dibunuh.

Investigasi polisi berhasil membuktikan Chapman bersalah melakukan kekejian itu. Apalagi tersangka ternyata sudah tercatat di database polisi sebagai penjahat yang sebelumnya pernah berbuat kejahatan seks.

DetikINET kutip dari DailyMail, Selasa (9/3/2010), kejadian itu memicu keprihatinan besar di negeri ratu Elizabeth. Para orang tua pun diminta mengawasi ketat anaknya saat Facebookan.  

sumber : http://www.detikinet.com/read/2010/03/09/115945/1314334/398/penjahat-seks-perkosa-dan-bunuh-teman-facebook

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...