Langsung ke konten utama

Mengintip Server Raksasa Milik Facebook

Jumlah pengguna facebook semakin menggurita. Lebih dari 225 juta orang menjadi warga setia facebook hingga Mei 2009. Pertumbuhan tersebut terutama ditopang pesatnya pengguna dari luar Amerika Serikat. Di Chili dan Turki, facebook bahkan sangat digdaya. Sebanyak 76 persen dan 66 persen pengguna internet di kedua negara adalah warga “republik” facebook. Bagaimana di negara kita? Sebanyak 17,78 persen (2,3 juta) dari total pengguna internet juga tergila-gila dengan situs ciptaan Mark Zuckerberg itu.

Jumlah pengguna yang besar tentu saja menjadi berkah buat facebook. Sejumlah analis menghitung, di atas kertas nilai facebook adalah 6-15 miliar dollar AS. Tapi di balik angka fantastis itu, facebook juga harus mengeluarkan ongkos sangat besar untuk melayani hasrat narsis jutaan orang. Setiap hari jutaan foto diunggah orang dari seluruh pelosok dunia ke jejaring sosial itu. Akibatnya, facebook juga dilaporkan “ngos-ngosan” membiayai infrastrukturnya.

Pada 2007 facebook berutang 30 juta dollar AS untuk urusan server. Angka itu melonjak menjadi 60 juta dollar AS pada 2008. BusinessWeek melaporkan, utang facebook melesat menjadi 100 juta dollar AS untuk ekspansi servernya. Dengan dana sebesar itu, awalnya facebook menyewa ruang 10.000 kaki persegi di Santa Clara. Saat ini facebook mengoperasikan empat pusat data di AS (3 di West Coast dan 1 di East Coast) dengan lahan yang digunakan mencapai 45.000 kaki persegi.


Untuk 2009, area servernya melebar 24.000 kaki persegi dan dirumorkan akan menambah lagi 20.000 kaki persegi untuk pusat data di Ausburn, Virginia. Selain itu, facebook juga sudah mengumumkan akan mendirikan kantor pusat internasionalnya di Dublin, Irlandia, untuk menopang ekspansi di seluruh Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

Tidak seperti pendahulunya, seperti friendster dan myspace, facebook tidak kunjung loyo menarik penggemar. Di negeri ini, caturwulan pertama tahun ini facebook sukses menambah anggotanya menjadi dua kali lipat. Dan tahun ini facebook diperkirakan akan melampaui angka 300 juta pengguna di seluruh dunia.

Nah, yang menarik, apakah ada titik akhir buat facebook? Meski banyak uang digelontorkan untuk membiayai infrastrukturnya, tapi facebook tidak akan lunglai karena kedodoran infrastrukturnya. Hingga saat ini masih banyak investor yang berebut ingin menggandeng facebook.

Nah, yang mungkin sedikit mengganjal, traffic facebook bakal tersendat jika banyak pihak membatasi akses ke situs “social utility” tersebut. Sejak pertengahan Mei 2009, misalnya, Universitas Indonesia tidak lagi memanjakan mahasiswanya. Koneksi ke facebook baru dibuka setelah jam 4 sore. Begitupula banyak kantor yang memblok situs ini pada jam efektif kerja.

Jadi, yang tersungkur ternyata bukan facebook. Tapi justru akses para pengguna, baik karena dalih menurunkan produktivitas maupun tekornya bandwith untuk melayani nafsu ber-narsis-ria itu. Bagaimana di tempat anda?

sumber : http://www.zahidayat.com/2009/05/mengintip-server-raksasa-milik-facebook/

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...