Langsung ke konten utama

Internet Marketing Laws

One constant on the internet is that it never stays the same, changes in the technological features of the internet and the rules on how to best use those features to ones own advantage are constantly evolving. The same can be said about the laws of internet marketing. These laws can successfully be broken down into simple, but important key components that when executed together provide the springboard for internet marketers to jump beyond the distance of competitors and to net higher proceeds that are being made by internet frontrunners.

A prominent presence on the internet, a multi-faceted approach, powers behind well designed business websites that have been search engine optimized, submitted to search engines, directories, link exchanges, and more, in an effort to achieve positioning within the search engines and to build a recognizable name for the internet marketer. When this is combined with online marketing that is prominently displayed in as many areas of the internet that pertain to what is being marketed, it is a very successful combination. Partner this powerful duo with the other laws of internet marketing and you have an unstoppable edge against your competitors.

High ethical standards and practices are another set of successful marketing laws; this means being truthful about your website and the products and/or services that you provide; whether speaking to others in person, through the content contained on a website, or through email advertisements. You can add shine to the way you present information to others, convincing them to buy from you, without coaxing money from consumers with clever lies and empty promises. This also means adhering to internet regulations such as Anti-Spam Laws.

Being an uncompromising service provider to the consumers you do business with is a further key to the laws of internet marketing. Make certain that you can deliver the goods and services that you offer in your internet campaign. Haphazard stocking of inventory and prolonged delays in delivering on purchases is not acceptable and will not generate lasting sales. Making certain that your online marketing campaign reaches consumers globally is also essential in providing for the differences in cultures and needs around the world. Respect, integrity, and decency are universal qualities and internet marketing that upholds these qualities will have a further global reach than those efforts without.

Easy access web addresses are key components to the laws of marketing. A web address that is easy to remember and type in a browser window will resonate with internet consumers much better than complicated web addresses that do not appear to relate to the context of the website advertised. Branding your business, products and services to protect them from being copied and offered for sale by competitors is also important.

Put all of these key components to the laws of internet marketing together and spring forward beyond a distance that your competitors can reach and enjoy the increased profits of an internet marketing frontrunner.

source : http://ibusinesstip.com/2010/03/internet-marketing-laws/

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...