Langsung ke konten utama

Facebook's $1B Revenues: Now Keep It Up

Facebook may pull in an excess of $1 billion in revenues, according to estimates and poking around on behalf of industry blog Inside Facebook. That's an increase from the same publication's estimate of $700 million last year.

Facebook board member Marc Andreessen said last year that he projected the company would break $500 million revenue in 2009, and that it had the potential to be a billion-dollar company already, but that it was acting conservatively.

(Naturally, Facebook says that as a privately held company it doesn't disclose its financials.)

What can Facebook credit this big jump in revenue to? It's all about the Social Ads program. Facebook ditched banner ads altogether earlier this year when its longstanding ad partnership with Microsoft ran out and has chosen to focus on its edgier "engagement ads" program instead--and often these are sold by encouraging brands to promote their presence on Facebook with ad space.


However accurate these new estimates from Inside Facebook are, Facebook is certainly making money--and it's making money because the Facebook "fan page" and complementary ad space to promote it are the hottest ticket in brand marketing right now. They won't always be, and Facebook will have to maintain that front-runner status in plenty of advertising innovations down the road as the industry evolves faster than ever.

Plus, it's well-known that some of the biggest buyers of Facebook advertisements are social-gaming companies looking to pull in more players: how long can they, in turn, keep up their place in the sun? Critics have long since pointed out the number of third-party companies that are effectively dependent on Facebook for traction and revenue, but the reverse is likely true as well.

Facebook has a potentially lucrative new revenue stream emerging when its virtual currency system, Facebook Credits, launches in full--Facebook takes a 30 percent cut of all proceeds. But the developer world isn't totally sold, and the product has grown far more niche from the days when it was rumored to be a "PayPal killer." As Inside Facebook points out, advertising is still the core of the company's business model. And here, it has to stay ahead of the pack more than ever.

source : http://news.cnet.com/8301-13577_3-10462824-36.html?tag=newsEditorsPicksArea.0

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...