Langsung ke konten utama

Blogger Rusia Bersekutu Lawan Koruptor

Warga Rusia percaya kalau pemerintahnya sangat menjaga segala sesuatu yang berbau kemewahan. Tapi ketika kementerian dalam negeri Rusia mengumumkan rencana untuk membeli tempat tidur emas, sejumlah lapisan langsung melakukan kecaman.

Disaat media yang dimiliki segelintir kelompok tertentu terlihat mengalihkan isu negara tersebut ke arah lain, maka sekelompok orang yang menyebut dirinya sebagai blogger menantang para birokat korup tersebut, bukan dengan senjata melainkan guratan pena.

Rata-rata blog mereka secara tak terduga telah menarik popularitas, yang mencerminkan kemarahan mendalam karena perilaku pejabat dalam pemerintahan Perdana Menteri Vladimir Putin.


"Saya sebetulnya tidak berharap blog menjadi begitu populer," kata Alexander Malyutin, yang mengelola sebuah blog yang ditujukan untuk membuka tender pemerintah yang mencurigakan, termasuk kementerian dalam negeri yang terkenal dengan pembelian tempat tidur emas-nya.

Di dalam blognya, Malyutin menuliskan bahwa Agustus lalu kementerian dalam negeri Rusia mengumumkan rencana untuk membeli mebel senilai 24 juta rubel atau sekira USD800 ribu , termasuk tempat tidur yang ditutup dengan lapisan tipis emas 24 karat.

Sejumlah blogger dan wartawan tertentu yang membongkar rencana tersebut mengolok-olok tempat tidur yang diperlukan untuk penginapan VIP khusus di Moskow di mana tempat pejabat asing yang datang ke Rusia menginap. Demikian yang dikutip AFP, Senin (15/3/2010).

Tahun lalu, Rusia menempati peringkat 146, di samping Zimbabwe dan Sierra Leone, dalam daftar korupsi di negara-negara di seluruh dunia yang disusun oleh pengawas korupsi global Transparency International.

"Ini yang menyebabkan negara menjadi berantakan," kata Malyutin.

sumber : http://techno.okezone.com/read/2010/03/15/55/312756/blogger-rusia-bersekutu-lawan-koruptor

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...